Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, ingin memastikan bahwa atlet nasional terpenuhi semua yang mereka butuhkan di meja makan. Semoga hasilnya maksimal.
Sebagai persiapan untuk meraih hasil terbaik dalam helatan Asian Games 2018, setiap atlet mesti mendapatkan perhatian yang maksimal.
Tidak hanya soal latihan-latihan rutin, asupan gizi para atlet juga wajib dipersiapkan dengan sebenarnya-benarnya. Jika perlu, totalitas.
Tidak mengherankan jika William Ramirez, ketua Komisi Olahraga Filipina (PSC), menginginkan layanan makan 24 jam penuh bagi para atlet nasionalnya.
Dilansir dari Ocasia.org, layanan makanan tersebut akan diberlakukan penuh selama dua bulan menjelang perhelatan empat tahunan itu.
Atlet yang ditempatkan di Kompleks Olahraga Memorial Rizal di Manila, Philsports di Pasig, dan Teachers Camp di Baguio akan mendapatkan layanan sepenuhnya soal makanan.
PSC awalnya bermaksud untuk menyewa katering resmi tetapi niatan itu diurungkan.
Sebagai gantinya, mereka merekrut koki eksekutif di masing-masing pusat pelatihan.
Selain mendapat layanan gratis, PSC juga tidak menyediakan tunjangan makan para atlet yang mencapai Rp1,3 juta per bulan.
"Mereka bisa menyimpannya," kata Ramirez.
Untuk menyambut Asian Games yang tinggal 4 bulan lagi ini, Ramirez berasumsi, latihan harus sepadan dengan makan.
Ketika para atlet melakukan latihan penuh, mereka juga harus diberi makan dengan baik.
Ramirez mengatakan, setelah latihan, para atlet akan menikmati layanan makanan sepanjang waktu, tetapi di bawah pengawasan ahli gizi.
Alasan dilakukannya monitor ini adalah, bagaimanapun juga, kesehatan para atlet sangat berpengaruh terhadap performa saat bertanding.
“Kami khawatir bahwa para atlet bisa mengalami kelebihan berat badan," ungkapnya.
Keputusan itu sejalan dengan keinginan presiden Filipina, Rodrigo Duterte.
Presiden Duterte sendiri ingin memastikan bahwa atlet nasional diberikan semua yang mereka butuhkan di meja makan.
Editor | : | |
Sumber | : | INTISARI-ONLINE.COM |
Komentar