Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez dianggap mendapatkan perlakuan spesial dari Race Director. Hal ini disampaikan oleh Mantan Direktur Olahraga Aprilia, Jan Witteveen.
Menurut Witteveen, dirinya ragu bila pebalap lain akan mendapatkan keringanan hukuman seperti Marquez.
Hukuman yang diberikan oleh Race Direction kepada Marc Marquez saat balapan MotoGP Argentina, Minggu (8/4/2018) waktu setempat, memang menjadi kontroversi.
Yang pertama adalah saat insiden menjelang start, dimana Marc Marquez meninggalkan posisi start atau starting grid untuk menyalakan motor.
(Baca Juga: Beda Banget! Begini Cara Real Madrid dan Bayern Muenchen Beritakan Hasil Undian Semifinal Liga Champions 2017/2018)
Secara regulasi, Marquez diharuskan memulai balapan dari pitlane. Namun hal itu urung dilakukan oleh pebalap Repsol Honda itu.
Witteveen berpendapat bahwa segala peraturan semestinya diberlakukan dan bagi yang melanggar harus menerima hukuman yang sepadan dengan pelanggarannya.
"Jika apa yang anda lakukan di grid itu tidak memiliki konsekuensi serius, maka segera setiap pebalap akan melakukan apa yang diinginkannya," kata Jan Witteveen dikutip Juara.net dari Tuttomotoriweb.
"Jika pebalap melakukan sesuatu yang berbahaya dan salah maka Anda harus menghukumnya lebih keras. Itu tidak dibiarkan meninggalkan grid-nya," ujar Jan Witteveen.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Tuttomotorioweb.com |
Komentar