Catatan tertua mengenai terjun payung yang pernah ditemukan adalah catatan milik Leonardo da Vinci.
Berbicara soal terjun payung, tahukah Anda mengenai sejarah awal konsep parasut yang digunakan untuk terjun? Catatan paling tua soal terjun payung yang pernah ditemukan adalah catatan milik Leonardo da Vinci.
Sejarah terjun payung bermula pada abad ke-15, tepatnya pada tahun 1495. Kala itu Leonardo da Vinci sang pelukis legendaris membuat sketsa yang menggambarkan perlengkapan untuk melakukan terjun payung. Namun sayangnya, rancangan konsep peralatan terjun payung itu pun belum pernah ia realisasikan menjadi kenyataan. Parasut yang ia rancang berbentuk segitiga.
Seiring berjalannya waktu, akhirnya ada juga yang mencoba merealisasikan konsep parasut yang dulu pernah dirancang olehnya.
Baca juga: Upaya Pemulihan Sungai Gangga di India yang Sudah Sangat Tercemar
Selang satu abad pasca Leonardo Da Vinci merancang konsep parasut, seorang berkebangsaan Italia bernama Fausto Veranzio Homo Volans pun hadir merancang parasut yang berbeda dari konsep yang pernah dibuat oleh Leonardo. Meskipun begitu, ide dasar pembuatannya masih bermula dari impian seniman sekaligus ilmuan jenius tersebut.
Konsep parasut Fausto dituangkan dalam buku tentang mekanika yang berjudul Machinae Nova. Buku yang diterbitkan pada tahun 1595 di Venesia ini memuat 40 sketsa rancangan mesin dan peralatan terjun payung. Beberapa dari sketsa itu ada terdapat gambaran aksi manusia melakukan terjun payung dengan menggunakan parasut berbentuk segi empat. Dan pada tahun 1617, Fausto Veranzio berhasil mewujudkan parasut rancangannya itu dengan melakukan uji coba terjun
Berikutnya, pengembangan terjun payung mulai dikenal pada era Andre Jacques Garnerin, warga berkebangsaan Perancis. Pria yang banyak mempelajari bidang fisika sebelum akhirnya bergabung dalam dinas milter Perancis. Namun,selama menjadi tawanan perang di Hungaria, Garnerin mulai melakukan beberapa percobaan untuk mengembangkan parasut. Bukan usaha yang sia-sia, ia pun berhasil menyelesaikan rancangannya itu pada tahun 1797. Sebuah parasut berbentuk bundar dengan diameter 23 kaki.
Pada tanggal 22 Oktober 1797 Garnerin menguji coba parasut hasil rancangannya itu dengan melompat dari sebuah balon udara yang melayang pada ketinggian 975 meter di atas kota Paris. Penerjunan yang dilakukan oleh Garnerin masih menggunakan keranjang sebagai tempat duduk pemakai parasut. Parasutnya pun masih menggunakan kerangka sehingga disebut dengan istilah parasut kaku (Vented Parachute).
Orang yang pertama berhasil membuat parasut tanpa kerangka atau dikenal sebagai parasut lemas (Limp Parachute) adalah Tom Baldwin, pria asal Amerika, pada tahun 1897. Kemudianpada tahun 1919, Leslie Irvin yang juga berasal dari Amerika, untuk pertama kali berhasil membuat parasut yang dapat dikendalikan oleh penggunanya.
Editor | : | |
Sumber | : | National Geographic Indonesia |
Komentar