Pertandingan play-off Divisi Putih IBL 2018 antara Stapac Jakarta vs Pelita Jaya yang digelar Kamis, Sabtu dan Minggu (5, 7 dan 8/4), di GOR C-Tra Arena Bandung telah usai.
Dalam pertandingan berformat best of three itu, Pelita Jaya (PJ) memenangi gim alot dengan 76-77.
Beberapa detik sebelum overtime pertandingan terakhir pada Minggu (8/4) itu rampung, Stapac Jakarta mengungguli PJ dengan selisih satu poin.
Pertandingan berjalan semakin sengit, lantaran bola berada di tangan PJ.
Stapac terlihat sebisa mungkin menutup area pertahanan mereka. Sedetik sebelum buzzer dibunyikan, tiba-tiba wasit meniup peluit.
Dominique Williams, guard asing Stapac, didakwa melanggar guard PJ, Xaverius Prawiro, yang tengah membawa bola di titik tembakan tiga angka.
Wasit yang membuat keputusan di waktu dan kondisi krusial, melahirkan hujan protes dari para pemain Stapac. Tak mau kecolongan, wasit pun meminta izin juri pertandingan untuk melihat siaran ulang.
Namun, keputusan wasit tak berubah. Xaverius mendapat kesempatan tiga kali tembakan bebas, sehingga membuat kedudukan berbalik. PJ lolos ke final dengan skor 76-77.
(Baca Juga: IBL 2017-2018 - Asisten Pelatih Stapac Sebut Momentum Pelita Jaya pada Kuarter Ke-4 Jadi Kunci)
Meski pertandingan telah rampung, kekecewaan terhadap kepemimpinan wasit masih berlangsung di media sosial, baik Twitter mau pun Instagram.
Editor | : | |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar