"Party Modes" yang digunakan tim Mercedes saat sesi kualifikasi dinilai pebalap Red Bull Racing, Max Verstappen, seharusnya tidak dibatasi oleh regulasi Formula 1 (F1).
Menariknya, penilaian Max Verstappen ini berseberangan dengan keinginan kedua bosnya sendiri, Christian Horner dan Helmut Marko.
Baik Christian Horner maupun Helmut Marko sama-sama mengusulkan adanya pemeriksaan mode mesin sehingga tidak berubah dari saat kualifikasi ke lomba.
Namun, menurut Verstappen, kemampuan Mercedes tampil digdaya saat sesi kualifikasi tidak lepas dari kinerja mereka yang memang lebih baik dari para tim rival, termasuk Red Bull.
Baca juga: Fernando Alonso: 2 Bulan ke Depan adalah Masa Krusial bagi McLaren
"Jujur saja, saya tidak setuju dengan pembatasan mode mesin karena mereka (Mercedes) menghasilkan pekerjaan lebih baik dari tim manapun, jadi kenapa harus dirampas? Hal itu tidak adil untuk mereka," tutur Verstappen yang dilansir JUARA.net dan BolaSport.com dari Autosport, Jumat (6/4/2018).
"Saya juga frustrasi seperti kedua bos tim saya, tetapi kita juga harus bersikap jujur dan jernih mengenai hal ini. Mereka cuma melakukan pekerjaan lebih baik saja dari yang lain," kata Verstappen lagi.
Pada balapan GP Australia yang menjadi seri pembuka F1 2018, tim Red Bull Racing hanya bisa menempati posisi start keempat dan kelima.
Max Verstappen memulai lomba dari urutan keempat setelah mencatat waktu putaran 1 menit 21,879 detik pada sesi kualifikasi, sedangkan Daniel Ricciardo mengawali balapan dari posisi kelima seusai membukukan waktu putaran 1 menit 22,152 detik.
Sementara itu, pebalap andalan Mercedes, Lewis Hamilton, meraih pole position setelah mencatat waktu putaran 1 menit 21,164 detik pada sesi kualifikasi.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar