Pengusiran dua wanita yang tengah melakukan penyelamatan darurat terjadi di arena sumo
Terkait peristiwa ini panitia pelaksana meminta maaf.
Setidaknya dua orang wanita naik ke arena sumo di Maizuru di luar kota Kyoto, untuk membantu walikota setempat yang tiba-tiba terjatuh saat berpidato.
Namun saat kedua wanita tersebut tengah membantu sang walikota, pembawa acara meminta keduanya untuk segera meninggalkan arena.
Hal ini diungkap oleh petugas pemerintah kota, Noriko Miowa. Selama ini memang ada kepercayaan bahwa arena sumo atau dikenal dengan sebutan sumo dohyo, merupakan tempat sakral menurut kepercayaan agama asli Jepang, Shinto.
Mereka percaya bahwa kaum perempuan adalah sesuatu yang kotor dan tak diijinkan menginjak arena tersebut.
Menurut saksi mata, setelah kedua wanita tersebut turun, petugas sumo langusng membersihkan arena dengan menaburkan sejumlah besar garam.
Menurut mereka tindakan tersebut dilakukan untk menyucikan kembali arena.
Dalam pernyataan tertulis, pihak asosiasi sumo melalui ketuanya, Hakkaku menyebut pelarangan tersebut tidak pantas mengingat situasi yang terjadi.
"Pengumuman tersebut dilakukan oleh wasit yang merasa kecewa. Namun situasi saat iotu memang melibatkan keselamatan nyawa seseorang. Kami meminta maaf dengan tulus," ungkap Hakkaku seperti dikutip Bolasport.com dari Kompas.com.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | kompas.com |
Komentar