Stephani Widjaja merupakan salah satu harapan Indonesia dari sektor tunggal putri U-19 untuk meraih gelar pada turnamen bulu tangkis Pembangunan Jaya Raya Junior Grand Prix 2018 yang berlangsung di GOR PB Jaya Raya Bintaro, Tangerang Selatan, 3-8 April.
Stephani berhasil melangkah ke babak ketiga setelah menundukkan unggulan ketujuh asal Singapura, Yue Yann Jaslyn Hooi, dengan 21-16, 21-16, Rabu (4/4/2018).
Stephani saat ini masih berusia 15 tahun. Secara umur, dia sebenarnya masuk kategori U-17.
Namun, pemain kelahiran 19 Februari 2003 tersebut justru ikut kelas yang lebih tinggi, bersaing dengan pemain yang secara umur lebih tua dan unggul dalam pengalaman.
"Ada untungnya juga bermain di kelas yang lebih tinggi. Kalau menang berarti bagus, puji Tuhan. Pelatih juga tidak memberi target tertentu kepada saya. Yang penting, mainnya harus maksimal. Kalau saya pribadi, minimal harus bisa masuk babak 16 besar," kata Stephani.
Stephani sudah memenuhi targetnya masuk ke babak 16 besar. Jika mampu mengalahkan unggulan ke-11, Hung En-Tzu (Taiwan), pada Kamis (5/4/2018).
Pemain yang mengidolai Tai Tzu Ying ini (Taiwan) ini berhak masuk ke babak delapan besar atau perempat final.
(Baca juga: Putra Marleve Mainaky Siap Bersaing pada Pembangunan Jaya Raya Junior GP Gold 2018)
"Saya sekarang kan magang di pelatnas. Turnamen ini menjadi sarana untuk menunjukkan bahwa saya memang layak mendapatkan kesempatan itu," kata pemain binaan PB Jaya Raya tersebut.
Dari kategori umur yang sama untuk nomor tunggal putra, pemain Indonesia pertama yang lolos ke babak keempat adalah Karono.
Dia melangkah ke babak 16 besar setelah mengalahkan wakil tuan rumah lainnya, Muhammad Yusuf Maulana, dengan 22-20, 21-15.
Sementara itu, dari sektor ganda campuran U-19, unggulan kedelapan, Leo Rolly Carnando/Metya Inayah Cindiani, melangkah ke babak ketiga setelah menundukkan sesama wakil Indonesia, Yoga Prasetyo/Rullyanda Regina Abela, 21-13, 21-13.
"Tadi beberapa kali kami masih suka buang-buang poin, mungkin karena terburu-buru. Di turnamen ini, kami penginnya bisa juara. Kalau juara kan jadi lebih pede lagi menghadapi turnamen-turnamen berikutnya. Tapi, minimal kami harus sampai babak semifinal," kata Leo.
(Baca juga: Velodrome Rawamangun Tak Hanya untuk Balap Sepeda Indoor)
Selain ganda campuran, Leo dan Metya masing-masing juga ambil bagian pada nomor ganda putra dan ganda putri.
Tahun ini, merupakan kali ketiga mereka ikut turnamen Pembangunan Jaya Raya Junior Grand Prix. Pada 2017, mereka menjadi jawara untuk kelompok umur U-17.
Dari 16 tempat yang tersedia pada babak ketiga nomor ini, sembilan di antaranya dikuasai oleh wakil Indonesia.
Selain Leo/Metya, pasangan tuan rumah yang juga melaju adalah Ghifari Anandaffa Prihardika/Lisa Ayu Kusumawati. Mereka lolos setelah mengalahkan Yudiansyah/Christy Laurence Pungus dengan 21-8, 21-9.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar