Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Perbasi Ingin Rekrut Pebasket Muda Afrika, Pelatih Timnas Angkat Bicara

By Persiana Galih - Minggu, 1 April 2018 | 13:41 WIB
Pelatih Timnas Basket Indonesia, Fictor Roring, memberikan instruksi dalam sesi latihan jelang test even Asian Games 2018 di Hall A Senayan, Jakarta, Rabu (7/2/2018)Suasana Hall Basket. Test Event akan berlangsung pada 8-12 Februari 2018.
FERNANDO RANDY/BOLA/BOLASPORT.COM
Pelatih Timnas Basket Indonesia, Fictor Roring, memberikan instruksi dalam sesi latihan jelang test even Asian Games 2018 di Hall A Senayan, Jakarta, Rabu (7/2/2018)Suasana Hall Basket. Test Event akan berlangsung pada 8-12 Februari 2018.

Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) berencana melakukan perekrutan 10 pebasket di bawah usia 15 tahun asal Benua Afrika.

Pelatih timnas, Fictor Roring, yang ditemui pada Rabu (14/3/2018) di tengah sesi latihan Pelita Jaya, mengatakan bahwa ia telah diundang beberapa kali untuk melakukan pembahasan terkait perekrutan pebasket muda Afrika tersebut.

Tak hanya itu, grup whatsapp-nya yang menghimpun para pelaku basket nasional pun kerap membahas wacana itu.

Ito, sapaan akrab Fictor, enggan mempermasalahkan penarikan pebasket muda Afrika.

"Mari kita sesuaikan dengan target. Kalau targetnya timnas Indonesia main di Piala Dunia 2023, ya, harus itu jalannya," kata dia.

BolaSport.com pun mencoba melayangkan dua pilihan kepada Ito: memanfaatkan dana ratusan miliar untuk memaksimalkan pembinaan pebasket Indonesia U15, atau merekrut pemuda Afrika. Jawabannya, Ito pilih yang kedua.

"Mau semaksimal apa pun, ada hal-hal yang tak bisa dilakukan para pebasket Indonesia. Hal itu salah satunya menyangkut genetika dan bersifat lahiriah. Pebasket Afrika memang sudah dari lahir memiliki serat urat yang menunjang," ucap Ito.

"Atau, jangan jauh-jauh, lihat saja tangan mereka yang memiliki ukuran lebih panjang dari orang-orang kita (arm spend),” ujar direktur teknik Pelita Jaya itu.

Meski sepakat dengan program Perbasi, Ito memberi beberapa syarat. Di antaranya, ialah Perbasi menggunakan pelatih asing selama melakoni program pengembangan.

(Baca juga: Pro-Kontra Mega Proyek Basket Indonesia - Perbasi Warganegarakan Sepuluh Orang Afrika untuk Timnas)

Ito menilai bahwa hasil dari pelatih lokal tak akan memuaskan untuk membina para pebasket muda Afrika.

Syarat kedua adalah tidak melibatkan para pebasket muda Afrika di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua yang digelar pada 2020.

"Kalau mereka dilibatkan di PON, itu tentu akan merusak sistem pembinaan usia dini di Indonesia," tuturnya.

Sementara itu, sumber BOLA dan BolaSport.com mengatakan bahwa para pebasket Afrika itu bisa saja diturunkan di PON.

Syaratnya, tiap daerah yang hendak merekrut mesti siap membiayai uang saku mereka yang berkisar Rp 5-7 juta per bulan (belum termasuk uang makan dan biaya akomodasi lainnya).

"Para pemain Afrika yang dihendaki daerah, hanya akan datang beberapa hari sebelum tanding di PON. Jadi, mereka tak bisa rutin melakoni latihan bersama daerahnya," kata sumber BOLA dan BolaSport.com.

(Baca juga: Pro-Kontra Mega Proyek Basket Indonesia - Mantu Rhoma Irama di Balik Proyek Perbasi)

Ketua Umum Perbasi Danny Kosasih tidak menampik kesempatan orang-orang Afrika itu beraksi di PON.

"Mereka punya hak untuk bermain di PON, karena mereka WNI (Warga Negara Indonesia) juga," katanya.

Sebelumnya, Pada awal April mendatang, Perbasi akan terbang ke Mali, Afrika Barat, untuk memburu maksimal sepuluh orang pebasket.

Mereka mengambil sepuluh pebasket Afrika usia Under 15 (U15) untuk memperkuat timnas Indonesia yang harus lolos kualifikasi Piala Dunia Basket 2023 pada 2021.

Kebutuhan Perbasi untuk memiliki tim yang kuat muncul setelah Indonesia resmi ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia 2023 bersama Jepang dan Filipina.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : BolaSport.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X