Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Mercedes Redam Isu Permasalahan Serius soal Mesin Mobil Lewis Hamilton

By Nugyasa Laksamana - Sabtu, 31 Maret 2018 | 17:14 WIB
Pebalap Mercedes, Lewis Hamilton, menjadi pebalap tercepat pada sesi kualifikas Formula 1 GP Australia di Sirkuit Melbourne, Australia pada Sabtu (24/3/2018).
DOK. FORMULA 1
Pebalap Mercedes, Lewis Hamilton, menjadi pebalap tercepat pada sesi kualifikas Formula 1 GP Australia di Sirkuit Melbourne, Australia pada Sabtu (24/3/2018).

Pada balapan GP Australia pekan lalu, kru tim Mercedes sempat melaporkan kepada Lewis Hamilton bahwa mobil sang pebalap mengalami overheating atau tingginya suhu mesin.

Hal itu membuat Hamilton gagal finis di posisi terdepan. Ia berada di posisi runner-up, atau kalah dari sang rival, Sebastian Vettel, yang memperkuat tim Scuderia Ferrari.

Hamilton pun sempat mengaku khawatir terhadap ketahanan mesin mobilnya, mengingat masih ada banyak balapan yang harus dijalani.

(Baca juga: McLaren-Renault Moncer, Fernando Alonso Berpeluang Memutus Rekor Buruk dalam 4 Tahun Terakhir)

Meski demikian, Engineering Director Mercedes, Andrew Shovlin, memastikan tak ada persoalan serius dari mesin mobil Hamilton.

Shovlin menyatakan, mobil Hamilton siap bersaing pada seri GP Bahrain yang berlangsung di Sirkuit Sakhir, 6-8 April mendatang.


Pebalap Mercedes, Lewis Hamilton (kiri), dan pebalap Ferrari, Sebastian Vettel, saat menghadiri sesi konferensi pers balapan seri pembuka Formula 1 (F1) 2018, GP Australia, di Melbourne, Minggu (25/3/2018). Hamilton finis kedua, sedangkan Vettel tampil sebagai juara. ( SAEED KHAN/AFP PHOTO )

"Anda mungkin mendengar kami yang memberitahu Hamilton bahwa betapa panasnya mesin mobil dia. Memang, itu cukup dekat dengan batas suhu tertinggi," kata Shovlin.

"Namun, kami cukup yakin mesin akan dalam kondisi yang baik. Hamilton akan memakai mesin itu di Bahrain dan China. Kami akan memantau semuanya agar terus berjalan baik," tutur dia.

Panasnya mesin mobil Hamilton saat balapan di Australia membuat sang pebalap tak bisa optimal "mengejar" Vettel yang ada di depannya.

(Baca Juga : Fernando Alonso Akui Tim McLaren Masih Harus Lakukan Pengembangan Lagi)

Hamilton khawatir mesin mobilnya akan jebol atau rusak jika terlalu memaksa untuk menekan Vettel.

Terkait GP Bahrain, Vettel memiliki catatan yang sedikit lebih baik dari Hamilton.

Vettel sudah tiga kali menjadi juara di Bahrain, yakni pada 2012, 2013, dan 2017, sedangkan Hamilton baru dua kali (2014 dan 2015).

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : crash.net


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X