Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis Pekanbaru 2018: Lahirnya Koneksi Bandung-Pekanbaru

By Yakub Pryatama - Rabu, 28 Maret 2018 | 08:52 WIB
 Ratusan pebulu tangkis junior memadati GOR Angkasa, Pekanbaru, Riau untuk mengikuti Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2018 pada Sabtu (24/3/2018).
YAKUB PRYATAMA/BOLASPORT.COM
Ratusan pebulu tangkis junior memadati GOR Angkasa, Pekanbaru, Riau untuk mengikuti Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2018 pada Sabtu (24/3/2018).

Kota Bandung memang terkenal selalu melahirkan bibit-bibit unggul pemain bulu tangkis muda berbakat. Tak ayal, ibukota Jawa Barat itu juga menjadi salah satu faktor keberhasilan lahirnya pebulu tangkis muda asal Pekanbaru yang lolos pertama kali di audisi umum Djarum.

Lahirnya koneksi antara Bandung dan Pekanbaru terjadi saat 2008. Tepatnya ketika pelatih bulu tangkis asal Bandung, Iwan Ramdani, datang dan merantau ke Pekanbaru.

Ia datang dan menawarkan jasa untuk melatih di PB Angkasa yang bermarkas di GOR Angkasa, Pekanbaru. Niat baik Iwan disambut baik pula oleh sang pendiri GOR dan PB Angkasa, Hadi Susanto.

Maklum, saat itu PB Angkasa baru memiliki lapangan untuk bertanding, tetapi belum ada anak-anak yang berkumpul untuk berlatih.

Baca juga: Harapan Pemain Malaysia Ciptakan Perang Saudara pada Final Commonwealth Games 2018

Kedatangan Iwan memang membawa angin segar. Namun, pasca tiga bulan melatih anak-anak yang mulai berdatangan, Iwan memilih pulang kampung untuk menjadi pegawai.

Posisinya lantas dilanjutkan oleh sang kakak, Asep Dedi Kustiawan. Asep memulai petualangannya melatih PB Angkasa sejak 2009.

Berkat tangan dingin Asep, salah satu bocah asli Pekanbaru mampu menembus audisi umum Djarum di Palembang pada 2015. Rahmat Julio Rafli Litonga, sukses menembus batas yang selama ini kerap sulit dilewati oleh bocah Riau.

Kepercayaan Hadi kepada Asep untuk melatih klubnya terus terjalin. Prestasi kombinasi Hadi dan Asep tak berhenti sampai disitu. Pada audisi umum Djarum 2016, giliran adik dari Rahmat, Rahma Novita Pebi yang mengikuti jejak sang kakak untuk menempa ilmu di Kudus.

Seakan tak puas, Asep dan PB Angkasanya kembali meloloskan satu pemain pada 2017. Ia adalah Najwa Alfatiha.


Editor : Diya Farida Purnawangsuni
Sumber : Tabloid BOLA edisi 2856


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X