Bertahan di dunia tinju dalam kurun waktu yang sangat lama menjadi rencana utama juara tinju kelas berat versi IBF, IBO, dan WBA dari Inggris, Anthony Joshua.
Anthony Joshua mengalami tahun yang cemerlang pada 2017.
Hal tersebut terjadi ketika peraih medali emas Olimpiade London 2012 itu sukses menghentikan Wladimir Klitschko (Ukraina) di depan 90.000 penonton yang memadati Stadion Wembley, London, Inggris, April tahun lalu.
Kala itu, Joshua mampu bangkit setelah sempat dijatuhkan Klitschko di ronde keenam. Petinju yang akrab disapa AJ inipun kemudian menganvaskan Klitschko di ronde ke-11.
(Baca Juga: Kecewa Dikalahkan Fitriani pada All England Open 2018, Pemain Malaysia Ini Bertekad Tampil Lebih Baik)
Sekitar enam bulan berselang, Joshua kembali menorehkan prestasi dari arena tinju. Joshua yang menjalani pertarungan wajib untuk mempertahankan sabuk juara IBF miliknya sukses mengalahkan Carlos Takam.
Dalam laga yang berlangsung di Principality Stadium, Cardiff, Wales, Oktober 2017 itu, Joshua mencatat kemenangan technical knoct out (TKO) atas Takam di ronde ke-10.
Memasuki 2018, Anthony Joshua kembali dihadapkan dengan pertarungan penting dalam karier tinjunya.
Petinju berusia 28 tahun itu dijadwalkan berduel melawan juara kelas berat WBO, Joseph Parker (Selandia Baru), dalam pertarungan unifikasi gelar di Principality Stadium, 31 Maret mendatang.
Menjelang pertarungan melawan Parker, Joshua menegaskan bahwa apapun yang akan terjadi kelak, dia tetap bertahan di dunia tinju.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar