Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kiprah Yuta Watanabe/Arisa Higashino dari Level Junior hingga Juarai All England 2018

By Any Hidayati - Senin, 26 Maret 2018 | 19:22 WIB
Pasangan ganda campuran Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino (kanan) bersalaman dengan Zheng Siwei/Huang Yaqiong (China) pada final All England 2018 yang berlangsung di Arena Birmingham, Inggris, Minggu (18/3/2018).
PAUL ELLIS/AFP PHOTO
Pasangan ganda campuran Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino (kanan) bersalaman dengan Zheng Siwei/Huang Yaqiong (China) pada final All England 2018 yang berlangsung di Arena Birmingham, Inggris, Minggu (18/3/2018).

Nama Yuta Watanabe dan Arisa Higashino mencuri perhatian bulu tangkis dunia setelah menang dramatis di final All England Terbuka 2018.

Ganda campuran Jepang tersebut secara mengejutkan mengalahkan satu per satu wakil unggulan dan menggondol gelar juara turnamen bulu tangkis tertua di dunia tersebut.

Bukan hanya itu saja, Watanabe/Higashino pun sukses mencetak sejarah sebagai ganda campuran Jepang pertama yang juara All England Terbuka 2018.

Tak seperti mie instan yang lima menit siap saji, perjuangan Watanabe/Higashino terbilang panjang dan tidak selalu mulus.

Pasangan ini mulai merintis karier ganda campuran sejak level junior dan sukses menembus semifinal Kejuaraan Dunia Junior 2014.

(Baca Juga: Butuh 119 Tahun Bagi Wakil Ganda Campuran Jepang untuk Bisa Juara All England Open, Ini Buktinya!)

Kala itu, langkah keduanya terhenti di tangan wakil China, Huang Kaixiang/Chen Qingchen.

Watanabe/Higashino pun mengawali 2018 dengan hasil minor sebelum akhirnya memberi kejutan pada All England Terbuka 2018.

Di final All England Open 2018 pun bukan perkara mudah bagi Watanabe/Higashino untuk mengalahkan Zheng Siwei/Huang Yaqiong yang juga dari China.

Pada gim pertama, keduanya sempat kewalahan sebelum akhirnya menyerah 15-21.

Pasangan ganda campuran Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino, berpose dengan trofi yang didapat sebagai juara All England 2018 setelah mengalahkan wakil China, Zheng Siwei/Huang Yaqiong, 15-21, 22-20, 21-16, pada partai final yang digelar di Arena Birmingham, Inggris, Minggu (18/3/2018).
PAUL ELLIS/AFP PHOTO

"Saya tidak bisa serta merta menerima setiap bola yang datang," ucap Higashino seperti dikutip BolaSport.com dari Nikkei.

Tak heran jika Watanabe/Higashino tak kuasa menutupi kebahagiaan kala mampu comeback dan menang dengan skor 15-21, 22-20, 21-16.

"Saya dapat mengendarai gelombang dalam waktu singkat," kata Watanabe.

(Baca Juga: Nico Rosberg Masih Suka Peringatkan Rival Lewis Hamilton)

Higashino menambahkan bahwa kerja sama dan saling percaya menjadi motor utama mereka bangkit dan memenangi pertandingan.

"Saya merasa jika (kami) dapat membawa nasib baik di setiap permainan dengan saling berbagi," ucap Higashino menambahkan.

Kemenangan Watanabe/Higashino atas Zheng/Huang membawa ganda campuran Jepang mendapat gelar All England Terbuka 2018 setelah penantian selama 119 tahun.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : nikkei.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X