Para pencari bakat yang dpimpin oleh legenda bulu tangkis, Christian Hadinata memiliki keinginan khusus saat menguji para peserta Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2018 yang akan digelar di GOR Angkasa, Pekanbaru, Riau, 24-26 Maret.
Audisi sengaja diadakan di Pekanbaru, agar masyarakat Riau bisa ikut serta dan mendaftarkan anak-anak dengan kelompok umur, yakni U-11, U-13, U-15.
Tim pencari bakat sendiri berisikan para legenda bulu tangkis Indonesia lintas generasi, seperti Lius Pongoh, Hariyanto Arbi, Fung Permadi, Hastomo Arbi, dan Ellen Angelina.
Sang kapten tim pencari bakat, Christian, berharap dari sekian banyak bocah Pekanbaru, bakal ada yang memiliki bakat tersembunyi.
"Harapan kami tentunya para anak-anak mempunyai bakat yang selama ini tak terlihat," ucap Christian kepada JUARA.
Banyak faktor yang diinginkan Christian demi bisa menghasilkan pemain tunggal putri dan putra oke di masa depan.
Faktor pertama, Christian akan fokus memantau kualitas skill para peserta. Yang kedua, ia melihat postur tubuh sang atlet sebagai salah satu syarat untuk lolos audisi.
(Baca juga: Zheng Siwei/Huang Yaqiong Hanya Perlu 6 Turnamen untuk Tembus Rangking 10 Besar Dunia)
"Mengenai dua faktor tersebut memang tidak mutlak, karena jika ada atlet dengan postur kecil tapi memiliki skill mumpuni, bakal masuk radar kami," ucap Christian.
Harus super bagus
Berbicara mengenai persaingan tunggal putra dan putri di level elite dunia. Indonesia memang sedikit tertinggal dibanding nomor-nomor lain, seperti ganda putra atau campuran.
Christian dan tim pencari bakat tahu betul apa yang dibutuhkan tim bulu tangkis Indonesia di era persaingan sekarang.
"Kami tak lelah untuk terus mencari pemain seperti era Taufik Hidyat, atau Iie Sumirat. Mereka pemain dengan bakat super bagus. Maka, kami berusaha untuk membentuk karakter dan teknik seperti era mereka," ujar Christian.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Tabloid BOLA edisi 2855 |
Komentar