Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kembali Tumbang, Pasangan Denmark Puji Permainan Marcus/Kevin

By Diya Farida Purnawangsuni - Minggu, 18 Maret 2018 | 14:24 WIB
Pasangan ganda putra Denmark, Mads Conrad-Petersen (belakang)/Mads Pieler Kolding, mengembalikan kok dari lawan mereka, Marcus Fernaldi Gideon and Kevin Sanjaya Sukamuljo (Indonesia) pada laga babak semifinal turnamen All England Terbuka 2018 di Arena Birmingham, Birmingham, Inggris, Sabtu (17/3/2018).
PAUL ELLIS/AFP PHOTO
Pasangan ganda putra Denmark, Mads Conrad-Petersen (belakang)/Mads Pieler Kolding, mengembalikan kok dari lawan mereka, Marcus Fernaldi Gideon and Kevin Sanjaya Sukamuljo (Indonesia) pada laga babak semifinal turnamen All England Terbuka 2018 di Arena Birmingham, Birmingham, Inggris, Sabtu (17/3/2018).

Misi pasangan ganda putra Denmark, Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding, untuk menembus babak final turnamen All England Terbuka 2018 kandas di tangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Langkah Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding terhenti setelah dikalahkan wakil Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, dengan skor 11-21, 19-21, pada babak semifinal di Arena Birmingham, Birmingham, Inggris, Sabtu (17/3/2018).

Selain memupus asa duo Mads menjadi finalis All England Terbuka untuk kali pertama, kekalahan tersebut sekaligus memperpanjang deretan hasil negatif mereka ketika bertanding melawan Marcus/Kevin.

Berdasarkan catatan pertemuan BWF, Marcus/Kevin kini unggul 5-2 atas Conrad-Petersen/Kolding.

Baca juga: All England Open 2018 - Penggemar Bulu Tangkis Ini Rela Tempuh Perjalanan 7 Jam demi Saksikan Marcus/Kevin Berlaga

"Pada gim kedua kami bermain lebih baik dari gim pertama. Dari permainan tidak banyak berubah, kami hanya tidak melakukan kesalahan sebanyak pada gim pertama. Hal itu membuat kami tak punya kesempatan menang dari mereka," ucap Conrad-Petersen yang dilansir JUARA.net dari Badminton Indonesia.

"Pada gim kedua, kami membuktikan kalau kami layak ke semifinal. Namun, pada akhirnya, Marcus/Kevin sedikit lebih pintar dari kami," kata Conrad-Petersen, memuji pasangan lawan.

Senada dengan ucapan sang tandem, Kolding juga menilai performa Marcus/Kevin pada laga semifinal lebih baik.

Hanya, Kolding menyayangkan regulasi servis dengan batas tinggi maksimal 115 centimeter (cm) dari permukaan lapangan serta kepala dan batang raket tidak mesti mengarah ke bawah.

"Seperti dikatakan Conrad-Petersen, Marcus/Kevin memang lebih pintar dan lebih baik dari kami, inilah alasannya kenapa mereka bisa mengalahkan kami," tutur Kolding.


Editor : Diya Farida Purnawangsuni
Sumber : badmintonindonesia.org


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X