Keluhan disampaikan atlet tenis meja difabel Indonesia, Mohammad Rian Prahasta, saat Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi berkunjung ke pelatnas Asian Para Games 2018 di Solo, Jawa Tengah, pada Selasa (13/3/2018).
Ada tiga keluhan yang diutarakan Rian saat bertemu dengan pria asal Bangkalan, Madura tersebut.
"Selain menu makanan yang masih kurang layak, ada dua hal lagi yang harus dibenahi," kata Rian saat ditemui BolaSport.com.
Dua hal itu adalah masalah fasilitas dan uang saku yang belum dibayar.
"Fasilitas masih banyak yang kurang, salah satunya bola tenis (pingpong)," ujar Rian lagi.
(Baca Juga: Bikin Aturan Servis Baru, BWF Harusnya Bisa Memberi Contoh Bukan Cuma Menyalahkan)
Setiap latihan, bola yang digunakan selalu kurang sehingga Rian bersama atlet lainnya melakukan iuran untuk membeli bola tambahan.
"Setiap latihan semestinya ada 200 bola, tetapi yang tersedia biasanya 50 buah. Kalau kurang, kami mengantisipasinya dengan iuran," ucap Rian.
Persoalan uang saku yang tidak kunjung dibayar pun menjadi satu hal yang membuat Rian sedikit kecewa.
"Hingga saat ini, uang saku belum dibayarkan. Padahal saya memiliki anak istri yang bertanya. Paling memberi pemahaman agar tidak protes," ujar atlet asal Sumedang, Jawa Barat itu.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar