Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pemain Malaysia Ini Mengaku Cemas dengan Servisnya

By Susi Lestari - Senin, 12 Maret 2018 | 16:54 WIB
Pelatih ganda putra Malaysia, Jeremy Gan (tengah), berpose dengan Goh V Shem/Tan Wee Kiong setelah menjuarai BWF Superseries Finals 2016.
BERNAMA
Pelatih ganda putra Malaysia, Jeremy Gan (tengah), berpose dengan Goh V Shem/Tan Wee Kiong setelah menjuarai BWF Superseries Finals 2016.

Kecemasan tengah melanda pebulu tangkis ganda putra Malaysia, Goh V Shem, setelah servisnya dinyatakan salah alias fault lebih dari 10 kali selama mengikuti turnamen Jerman Terbuka 2018.

Goh mengaku was-was jelang melakoni All England Terbuka 2018 yang bergulir pada pekan ini.

Pada Jerman Terbuka 2018 yang digelar di Mulheim an der Ruhr, Jerman, 6-11 Maret kemarin, Goh yang berpasangan dengan Tan Wee Kiong hanya bisa menjadi semifinalis.

Mereka dikalahkan wakil Jepang, Takuto Inoue/Yuki Kaneko, dengan skor 17-21, 21-18, 19-21, pada pertandingan babak empat besar yang digelar Sabtu (10/3/2018).

(Baca Juga: Petinju Ini Dinilai Punya Tangan Dinamit Yang Bisa Menjunduk Lawannya dalam Sekali Pukul)

Salah satu penyebab kekalahan Goh/Tan ialah kesalahan servis yang dilakukan Goh lebih dari 10 kali.

Pasca-servisnya terus-menerus kena fault, Goh pun mengecam hakis servis karena tidak memberikan alasan yang kuat saat menyatakan hal tersebut.

"Hakim terus mengatakan bahwa servis saya terlalu tinggi. Saya memiliki lebih dari 10 kesalahan sepanjang bermain pada Jerman Terbuka 2018. Itu membuat frustasi," kata Goh yang dikutip JUARA.net dan BolaSport.com dari The Star.

"Saya tidak tahu mengapa servis saya salah. Tidak ada penjelasan yang tepat. Saya merasa mendapat perlakuan yang tidak adil," kata Goh lagi.

Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) memang sengaja memilih Jerman Terbuka 2018 untuk memperkenalkan aturan terbaru tentang servis.

Aturan baru tersebut mengharuskan setiap pemain melakukan servis dengan ketinggian shuttlecock berada 115 centimeter (cm) dari permukaan lapangan.

(Baca Juga: Mau Disebut Legenda Bulu Tangkis? Makanya Juara All England Dulu)

Setelah turnamen Jerman Terbuka 2018, Goh/Tan akan melanjutkan perjuangan pada All England Terbuka 2018 yang akan dilangsungkan di Arena Birmingham, Birmingham, Inggris, pada 14-18 Maret.

Pada babak pertama All England Terbuka 2018, Goh/Tan sudah dinanti unggulan kelima dari Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda.

Menjelang pertemuan ini, Goh pun mencoba sebaik mungkin untuk menyesuaikan diri dengan aturan servis baru.

"Saya tidak bisa mengubah tinggi badan saya. Saya rasa saya harus jongkok saat melakukan servis," kata Goh lagi.

Meski dihinggapi kecemasan dan kekhawatiran, Goh/Tan tetap akan berlaga pada All England Terbuka tahun ini.

"Saya dan Wee Kiong harus siap menghadapinya. Pada turnamen All England Terbuka akan lebih banyak pemain elite dunia dibandingkan German Open, maka saya pikir akan lebih lebih banyak pemain yang kecewa," tutur Goh.

Selain Goh V Shem, beberapa pemain yang bermain pada Jerman Terbuka 2018 juga mengatakan ketidaksetujuan mereka dengan regulasi servis yang baru.

Beberapa pemain yang melayangkan protes di antaranya Lin Dan (China), Praveen Jordan (Indonesia), dan Mohammad Ahsan (Indonesia).

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Diya Farida Purnawangsuni
Sumber : BolaSport.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X