Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kesalahan Servis Jadi Penyebab Kekalahan Praveen/Melati

By Diya Farida Purnawangsuni - Sabtu, 10 Maret 2018 | 11:03 WIB
Pasangan ganda campuran nasional, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, mengembalikan shuttlecock dari lawan mereka, Niclas Nohr/Sara Thygessen (Denmark), pada laga perempat final turnamen Jerman Terbuka yang berlangsung di Innogy Sporthalle, Mulheim an der Ruhr, Jerman, Jumat (9/3/2018).
BADMINTON INDONESIA
Pasangan ganda campuran nasional, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, mengembalikan shuttlecock dari lawan mereka, Niclas Nohr/Sara Thygessen (Denmark), pada laga perempat final turnamen Jerman Terbuka yang berlangsung di Innogy Sporthalle, Mulheim an der Ruhr, Jerman, Jumat (9/3/2018).

Langkah pasangan ganda campuran nasional, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, pada turnamen Jerman Terbuka 2018 terhenti di babak perempat final.

Praveen/Melati gagal meraih tiket ke semifinal setelah dikalahkan wakil Denmark, Niclas Nohr/Sara Thygesen, 21-17, 22-24, 16-21, di Innogy Sporthalle, Mulheim an der Ruhr, Jerman, Jumat (9/3/2018) waktu setempat.

Dilansir JUARA.net dari Badminton Indonesia, Sabtu (10/3/2018), Melati menyayangkan kesalahan servis yang diberikan service judge hingga lebih dari 10 kali.

Hal tersebut, ujar Melati, membuat konsentrasinya buyar. Atlet yang akrab disapa Meli itu bahkan sampai harus menekuk lutut agar servisnya tak melewati batas tinggi yang ditentukan, 115 cm dari atas permukaan lapangan.

Baca juga: German Open 2018 - Gagal Kalahkan Wakil Jepang, Jonatan Christie Kecewa

"Iya, servis saya di-fault lebih dari 10 kali, jadi tadi sudah mengandalkan poin dari servis Jordan (Praveen). Memang sangat disayangkan, dari gim kedua pun sayang sekali harus lepas," tutur Melati.

"Waktu leading jauh pada gim ketiga, tempo permainan kami menurun. Kami kehilangan fokus dan saat kedudukan imbang, kami jadi bingung karena mereka seperti semakin menjadi-jadi," ucap Melati lagi.

Praveen/Melati memang sempat memperbesar peluang menang mereka setelah unggul jauh 15-7 pada gim penentuan.

Namun, Nohr/Thygesen yang tidak mau kalah begitu saja berhasil membalikkan keadaan dengan meraih 10 poin secara beruntun.

Melalui tambahan poin itu, Nohr/Thygesen pun unggul 17-15 atas Praveen/Melati.

Baca juga: German Open 2018 - Kehilangan Beberapa Poin, Lin Dan Kritik Aturan Baru BWF tentang Servis

Selain kaget dengan perubahan performa pasangan lawan, Praveen juga mengaku menyayangkan aksi Nohr/Thygesen yang kerap mempengaruhi keputusan hakim garis.

"Mereka banyak ganggu-ganggu, misalnya bola belum tahu masuk atau keluar, tetapi sudah teriak. Saya tidak terbawa emosi karena memang mereka begitu," ucap Praveen.

Jerman Terbuka 2018 menjadi turnamen terakhir untuk sementara bagi Praveen dan Melati.

Pada turnamen All England Open 2018, Praveen akan dipasangkan kembali dengan tandem sebelumnya, Debby Susanto.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Diya Farida Purnawangsuni
Sumber : Badminton Indonesia


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X