Kasus pengaturan skor yang terungkap beberapa waktu lalu mendorong Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (Badminton Associaton of Malaysia/BAM) untuk mengeluarkan regulasi level nasional dalam waktu dekat.
Hal ini menjadi wacana utama BAM setelah dua pebulu tangkis independen Malaysia ditetapkan sebagai tersangka kasus pengaturan skor (match fixing) oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF).
"Saya telah memasukkan laporan awal kepada Dewan BAM dan mereka telah menerima laporan tersebut," tutur anggota Dewan BAM, Jadadish Chandra, yang dilansir dari Kantor Berita Bernama, Sabtu (3/3/2018).
(Baca juga: Lawan Paling Berkesan bagi Fitriani dalam Karier Bulu Tangkisnya)
"Kami akan mengeluarkan regulasi baru terkait masalah ini (pengaturan skor). Kami tidak bisa menunggu sampai insiden ini terjadi lagi dan kami masih belum memiliki regulasinya," kata Chandra lagi.
Lebih lanjut, Chandra mengatakan bahwa Komite Peraturan dan Kedisiplinan BAM akan segera menggelar rapat untuk membuat regulasi perihal pengaturan skor dan hal-hal yang berkaitan dengan itu pada level nasional.
Chandra menegaskan bahwa regulasi tersebut sangat penting demi membatasi kegiatan yang bisa memberi efek terhadap olahraga bulu tangkis di masa depan.
"BWF sudah memiliki regulasi untuk level internasional. Kami (BAM) akan mengajukan regulasi untuk level nasional karena olahraga ini sudah menjadi besar," ucap Chandra.
"Kasus pengaturan skor bisa terjadi kapan saja, jika tidak pada tahun ini, mungkin dua atau tiga tahun ke depan," kata Jadadish Chandra.
Sejauh ini, BAM terus memantau perkembangan kasus match fixing yang melibatkan dua pemain dari Negeri Jiran.
BAM juga secara intens menggelar rapat. Terkini, BAM menggelar Rapat Dewan di Akademi Bulu Tangkis Malaysia, Bukit Kiara, pada Sabtu (3/3/2018).
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar