Pebulu tangkis tunggal putri nasional Indonesia, Fitriani, mengaku punya kebiasaan tersendiri agar dapat tampil optimal dan tenang saat menjalani pertandingan.
Ketegangan sebelum menghadapi pertandingan tingkat internasional menjadi hal yang lumrah bagi Fitriani, 19 tahun.
Apalagi, pada 14-18 Maret mendatang, Fitriani menjadi satu-satunya pemain tunggal putri nasional yang akan tampil pada turnamen All England Terbuka 2018.
Namun, gadis kelahiran Garut, Jawa Barat tersebut punya cara tersendiri untuk mengatasi rasa grogi agar dapat bermain secara maksimal.
Baca juga: Tahun Lalu, Ada Pebulu Tangkis Indonesia yang Terlibat Pengaturan Skor
"Di kamar atau di perjalanan ke tempat pertandingan, saya suka mendengarkan pengajian supaya tenang. Biasanya telepon bapak dulu, baru setelah itu dengarkan pengajian," ujar Fitriani saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (27/2/2018).
"Sekarang kan sudah canggih. Di HP sudah bisa download. Saya dengarkan pengajian sepanjang perjalanan sampai tiba di lokasi. Kebiasaan itu sudah ada sejak saya masih main di level sirnas dan di klub," ucap dia.
Fitriani kali pertama menjajal All England Terbuka pada tahun lalu, tetapi langkahnya dihentikan Sung Ji-hyun (Korea Selatan) pada babak pertama.
Pada babak pertama All England Terbuka tahun ini, Fitriani akan menghadapi pebulu tangkis asal Malaysia, Soniia Cheah. Fitriani berharap bisa meraih hasil terbaik, atau setidaknya dapat melampaui kiprahnya pada tahun lalu.
"Senang sekaligus grogi juga pasti karena bakal main di GOR dan kejuaraan yang besar," kata Fitriani.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar