Brexit atau keluarnya Inggris dari Uni Eropa ternyata berdampak pada pengurusan masalah finansial Inggris Raya di bidang olahraga.
Negeri Ratu Elizabeth tersebut menolak pengajuan dana dari Asosiasi Bulu Tangkis Inggris dan beberapa cabang olahraga lain untuk Olimpiade Tokyo 2020.
Chief Executive Olahraga Inggris, Liz Nicholl, mengatakan jika keputusan menolak pengajuan tersebut adalah hal yang tepat.
Bulu tangkis yang awalnya mendapat suntikan dana 5,9 juta poundsterling (sekitar Rp 112,77 miliar) pada Olimpiade Rio 2016 dipangkas habis untuk Olimpiade Tokyo 2020 nanti.
"Kenyataannya kami dalam kondisi keuangan yang sangat mepet," ujar Rod Carr (kepala institusi olahraga Inggris) seperti dikutip JUARA dari The Guardian.
Keputusan Brexit mau tidak mau mempengaruhi inflasi dalam negeri yang menyebabkan harga komoditas dan biaya hidup naik.
(Baca Juga: Musim Reguler IBL 2017/2018 Berakhir, 6 Tim Siap Beraksi di Babak Playoff)
Untuk itulah salah satu cara untuk menghemat dana adalah memangkas biaya untuk kegiatan olahraga termasuk bulu tangkis di Olimpiade Tokyo 2020.
"Secara riil kami memiliki sedikit uang," kata Carr menegaskan bagaimana minimnya dana yang dimiliki institusi olahraga Inggris saat ini.
Penolakan pengajuan dana ini mau tidak mau mengancam persiapan Chris Adcock dkk pada saat Olimpiade Tokyo 2020 nanti yang tinggal menyisakan dua tahun lagi.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Theguardian.com |
Komentar