Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti menilai perubahan regulasi yang dilakukan Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) terkesan mendadak dan terlalu drastis.
Susy yang merasa kecewa pun menyayangkan perubahan drastis regulasi BWF tersebut.
Terhitung sejak awal kalender kompetisi 2018 terjadi perubahan regulasi pada cabang olahraga bulu tangkis. Mulai dari perubahan nama turnamen hingga aturan-aturan yang mengikat para pemain.
(Baca Juga: Aturan Servis Lama Dihapus, Awal Serangan Bulu Tangkis Tambah Mirip dengan Tenis)
"Badminton sudah populer, kenapa tidak dipertahankan dulu. Kalau ada yang kurang, (ya) ditambah, tetapi tidak secara drastis," ujar Susy yang dikutip dari Badminton Indonesia.
Khusus untuk perubahan sistem penilaian yang awalnya 21 poin (maksimal tiga gim) menjadi 11 (maksimal lima gim), Susy khawatir akan memangkas durasi pertandingan.
"Main dengan sistem skor 11 x 5 ini, satu poin kalau out, satu poin kalau fault, jadinya nggak ada permainan. Mungkin dalam lima menit permainan sudah selesai," ujar Susy.
Peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 tersebut menyayangkan jika alasan perubahan sistem tersebut hanya karena durasi pertandingan.
(Baca Juga: 7 Meme Kocak Bikinan Netizen Soal Halo di Mobil F1 yang Mirip dengan Sandal Jepit)
"Waktu perubahan sistem skor pindah bola ke reli poin, awalnya dibilang cepat. Sekarang dibilang terlalu lama, mau dipotong lagi, mau dibikin seperti apa?" ucap Susy.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar