Untuk pertama kalinya, format gim NBA All-Star 2018 berubah dari tradisi Wilayah Timur vs Wilayah Barat menjadi Tim LeBron James vs Tim Stephen Curry.
Penulis: Persiana Galih
Tujuannya tak lain mendapatkan perhatian sebesar-besarnya dari seluruh dunia. Apakah upaya mereka sukses?
Jawabannya tergantung sudut pandang.
Gim NBA All-Star 2018 mengalami penurunan jumlah penonton dari 7,8 juta pemirsa pada 2017 menjadi 7,7 juta pada 2018.
(Baca Juga: PSMS Medan Resmi Gandeng Sponsor Baru untuk Liga 1)
Fakta itu tentu mengecewakan. Tapi, sebenarnya penurunan itu dapat dimaklumi.
Gim NBA All-Star 2018 yang digelar pada Minggu (18/2/2018) waktu Amerika Serikat bertepatan dengan Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018.
Olimpiade tentu menyedot sebagian besar pasar NBA.
Namun, dengan format baru, NBA diklaim berhasil meredam penonton yang minggat.
Tidak seperti waktu bentrok dengan Olimpiade Musim Dingin Sochi 2014, NBA hanya mampu menyedot 7,5 juta pemirsa.
Semua pihak puas dengan langkah Komisioner NBA, Adam Silver, dalam mengubah format gim NBA All-Star 2018.
(Baca Juga: Berangkat ke Tasik, Persib Tinggalkan Michael Essien di Bandung)
"Dalam sebuah rapat, kami para pejabat NBA sepakat mempertahankan format ini musim depan," ujar Adam Silver seperti dikutip Juara.net dari CBS Sports.
Kesuksesan NBA mencari perhatian di tengah gelaran Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018 pun membuat bintang mereka, LeBron James, semringah.
Ia memuji Adam Silver yang berani mengambil keputusan ekstrem hingga mengubah tradisi NBA AllStar.
"Dia adalah orang yang berani mencoba hal-hal baru. Hasilnya pun bagus untuk semua pihak, baik untuk bisnis maupun para pebasket NBA," ujar forward Cleveland Cavaliers itu.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar