Senin (19/2/2018), Wakil Presiden RI Jusuf Kalla sebagai Ketua Dewan Pengarah Inasgoc (Panitia Penyelenggara Asian Games 2018) bersama beberapa menteri terkait berkumpul di Kantor Inasgoc, Senayan, Jakarta, untuk membahas evaluasi pasca-test event Asian Games (AG) 2018.
Penulis: Persiana Galih
JK, sapaan akrab Jusuf Kalla, puas atas sebagian besar pelaksanaan ajang tersebut.
Salah satu yang membuat JK puas adalah terlampauinya target perolehan dana sponsor.
"Kami memang baru saja berdiskusi mengenai anggaran. APBN direncanakan bisa masuk semuanya. Sponsor juga masih terus kami buka untuk mengucurkan dananya sampai sekarang," kata Jusuf Kalla dalam jumpa pers pascapertemuan tersebut.
(Baca Juga: Ketua OC Piala Gubernur Kaltim 2018 Larang Politik Masuk Stadion)
Dalam praktiknya, Inasgoc merupakan penanggung jawab terselenggaranya Asian Games 2018, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sebagai pelaku pencapaian prestasi, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PU PR) sebagai eksekutor keperluan infrastruktur.
JK memang memotong anggaran keseluruhan Asian Games 2018 dari 8,7 triliun rupiah menjadi 4,5 triliun rupiah.
Alasannya, Korea Selatan membutuhkan 5,4 triliun rupiah dalam menyelenggarakan Asian Games Incheon 2014.
Dari total anggaran itu, panitia ditargetkan mendapatkan dana sponsor hingga 1 triliun rupiah.
Sponsor pun baru banyak berdatangan setelah hitung mundur Asian Games 2018 di Monumen Nasional, Jakarta, pada 18 Agustus 2017.
Hingga saat ini, Inasgoc mendapat sokongan dana dari jajaran bank BUMN dan beberapa perusahaan swasta, seperti Grab yang bergerak di bidang transportasi berbasis online.
"Sejauh ini kami pastikan bahwa persiapan Asian Games 2018 masih dalam trek. Meski demikian, kami tetap berharap sponsor lain berdatangan," tuturnya.
Kabarnya, panitia kini telah mengantongi dana sponsor sebesar 1,1 triliun rupiah.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar