Pelatih voli asal Amerika Serikat, Gordon Mayforth, akhirnya kembali menginjakkan kaki di Indonesia.
Penulis: Persiana Galih
Kali ini bukan menukangi Jakarta BNI Taplus, melainkan untuk menangani timnas Jepang yang tampil dalam test event voli Asian Games 2018 di Stadion Tenis Indoor, Senayan, Jakarta, 11-15 Februari.
Gordon Mayforth pernah melatih tim putra Jakarta BNI Taplus pada 2013-2015.
Hasilnya cukup memuaskan, terutama dalam masalah peningkatan kualitas pevoli muda meski ia tak berhasil memberikan trofi bagi BNI Taplus.
(Baca juga: Resmi Gabung Perseru Serui, Djamel Leeflang Takjub dengan Suporter Indonesia)
BOLA berkesempatan mewawancarai Mayforth selama ia menemani para pevoli Jepang di Jakarta. Berikut petikan wawancara BOLA dengan Mayforth.
Saat ini, apa saja kesibukan Anda?
Di Jepang, posisi saya adalah direktur pengembangan.
Tapi, dalam beberapa kesempatan, saya juga menjadi pelatih kepala.
Saat ini, saya sedang diberi tugas untuk mempersiapkan timnas Jepang ke Kejuaraan Dunia 2018, 9-30 September di Italia dan Bulgaria.
Apakah artinya Anda tidak akan menemani Jepang untuk AG 2018?
Hingga saat ini, belum ada keputusan soal itu. Tapi, tentu saya siap untuk menerima tugas tersebut.
Sebenarnya, kontrak saya hanya berlaku hingga akhir tahun ini.
Jika performa saya memuaskan, Jepang akan melanjutkan kontrak hingga Olimpiade Tokyo 2020.
(Baca Juga: Tantang PSG Tanpa Marcelo, Ini 3 Opsi yang Bisa Dipakai Zinedine Zidane)
Timnas Jepang hanya meraih perunggu di test event Asian Games 2018. Apa tanggapan Anda?
Saya tentu kecewa melihat hasil itu karena kami sebenarnya menargetkan untuk mendapat emas.
Tapi, kekalahan ini akan menjadi pelajaran bagi para pemain muda kami.
Jadi, pevoli Jepang yang Anda bawa ke test event bukan pemain inti?
Bukan. Kami belum mengadakan lagi seleksi untuk timnas Jepang.
Pevoli yang akan dibawa untuk Asian Games 2018 nanti akan berbeda dari tim ini. Tim ini diisi oleh pevoli muda berusia 18-21 tahun.
Akhirnya Anda kembali menginjakkan kaki di Jakarta. Adakah yang Anda rindukan dari kota ini?
Saya menyukai Jakarta. Saya merasa cocok dengan iklim di sini sekalipun saya lebih terbiasa tinggal di negara dengan empat musim.
Tapi, Jakarta adalah kota pertama yang saya datangi di Indonesia dan saya merasa enjoy.
(Baca Juga: Ini Jumlah Uang yang Diterima Jika Melakukan Pengaturan Skor Pertandingan Bulu Tangkis)
Apa perbedaan yang Anda rasakan selama menangani pevoli Indonesia dan Jepang?
Sebenarnya, kedua negara hampir memiliki karakter yang sama.
Jepang memang sudah memiliki pevoli-pevoli yang andal sejak lama.
Sementara, Indonesia saat ini baru menunjukkan kekuatan yang sebenarnya. Indonesia adalah pesaing baru di Asia.
Apa perbedaan yang Anda lihat dari timnas Indonesia saat ini?
Waktu pertama kali melihat timnas pada 2013, saya rasa akan sulit bagi Indonesia menembus empat besar Asia.
Tapi, saat ini, kesempatan itu terbuka lebar.
Apa yang membuat dunia bola voli Indonesia berkembang sehingga Anda nilai sebagai unggulan di Asian Games 2018?
Pemain muda Indonesia cukup dapat diandalkan saat ini. Saya kira itu salah satu modal kuat Indonesia.
Apalagi di Asian Games 2018, mereka akan bermain di rumah sendiri. Rasanya menyenangkan bisa melihat timnas Indonesia saat ini.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar