Pebulu tangkis tunggal putra Malaysia, Lee Chong Wei, mengaku pernah ditawari seseorang untuk mengatur skor dalam turnamen yang diikutinya.
Namun, pemain berusia 35 tahun ini menolak tawaran tersebut. Dia menegaskan bahwa dia bertanding bukan sekadar uang, tetapi demi membela negara.
"Memang ada orang yang pernah menawari saya untuk mengatur skor ketika bertanding. Tetapi, bagi saya, uang bukanlah segalanya. Yang paling penting adalah membawa nama negara dan saya memiliki tanggung jawab untuk menjaganya," kata Lee.
Lee sebagai pemain paling senior dalam skuat timnas bulu tangkis Malaysia justru mengingatkan kepada rekan senegara, khususnya pemain muda agar tidak terjebak dengan pengaturan skor.
"Tidak mudah untuk menjadi juara," ujar Lee seperti dilansir BolaSport.com dari Harian Metro, Selasa (20/2/2018).
Pekan lalu, publik Malaysia digegerkan dengan kabar dua pemain bulu tangkis profesionalnya telah melakukan sebuah judi atau kecurangan berupa pengaturan skor (match fixing).
Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) mengatakan bahwa dua pemain tersebut tidak berada dalam naungan organisasi tersebut.
(Baca juga: Pelatih Tim Voli Jepang Bicara soal Tim Indonesia, Jakarta, dan Asian Games 2018)
Atas dugaan tersebut, Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) akan melakukan sidang di Singapura pada 26-27 Februari ini.
"Menurut saya, kasus ini mencemarkan nama baik Malaysia dan cabang olahraga bulu tangkis. Mereka mungkin bukan pemain BAM, tetapi mereka masih membawa nama negara di dada mereka setiap kali bertanding," aku Lee.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Hmetro.com.my |
Komentar