Eko Yuli Irawan memasuki kamarnya di Mes Kwini, Jakarta, sehari sebelum pertandingan perdana di test event Asian Games (AG) 2018 dengan kepala menunduk. Keringatnya tak lagi bisa keluar, setelah empat jam mengurung diri dalam sauna.
Penulis: Persiana Galih
Kamar sauna yang masih berada di dalam kompleks mes adalah lokasi yang rutin dikunjungi pemegang perak angkat besi kelas 62 kg Olimpiade Rio de Janeiro 2016 itu dalam sepekan terakhir.
Ia sering mengurung diri di sana untuk mengatasi berat badannya yang kelebihan 5 kg.
Waktu Tabloid BOLA menemuinya, Sabtu (10/2/2018), Eko tengah meringkuk di lantai sauna. Tak lama kemudian, ia keluar, mengeringkan badan, dan berendam di kolam air dingin yang berdampingan dengan kamar sauna.
"Orang-orang bilang enak jadi atlet. Terima medali, dihargai, dapat bonus besar. Mereka enggak tahu perjuangan seperti ini," kata Eko.
Setelah sepekan bolak-balik sauna, malam itu berat badannya masih kelebihan 1 kg. Meski telah mengalami penurunan berat badan drastis, tapi selisih 1 kg dari 62 kg cukup membuatnya stres.
Baca Juga:
- 'Kejuaraan Beregu Asia Mencerminkan Separuh Kekuatan Bulu Tangkis Dunia'
- Balas Kekalahan atas Petinju Thailand, Matius Mandiangan ke Semifinal Test Event Asian Games
- Juarai Kejuaraan Beregu Asia, Tim Bulu Tangkis Putra Indonesia Dapat Bonus Rp 50 Miliar dari Kemenpora
Eko terlihat murung hari itu. Ia tak banyak berbicara.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.844 |
Komentar