Kursi roda menjadi kebutuhan mutlak bagi para atlet tenis kursi roda di Para Games.
Hanya, selama persiapan menuju Asian Para Games 2018 yang akan digelar di Jakarta, 6-13 Oktober 2018, kursi roda bagi sembilan petenis yang menjalani pemusatan latihan masih belum terpenuhi.
Agar pelaksanaan pelatnas tidak terganggu karena belum tersedianya kursi roda, maka para atlet membawa perlengkapan sendiri ketika menjalani pelatnas sejak pertengahan Januari.
“Semua merupakan kursi roda lama. Tapi, kondisi ini tidak mengurangi semangat atlet menjalani pemusatan latihan,” kata Agus Fitriadi, salah satu atlet pelatnas asal Papua.
(Baca Juga: Daftar Harga Tiket Pertandingan Test Event Asian Games 2018)
“Kebetulan mungkin cabang tenis kursi roda masih menunggu giliran untuk mendapatkan perlengkapannya. Jadi, jangan sampai pelatnas terganggu hanya karena soal seperti ini,” tutur Agus.
Seperti cabang lain, pelatnas tenis kursi roda baru dimulai pada Januari.
Pelatih pun lebih banyak memberikan porsi latihan fisik dan evaluasi latihan akan dilakukan setiap tiga bulan sekali.
“Selama 10 bulan, pemusatan latihan akan dibagi menjadi tiga tahap. Pada tahap awal ini, program latihan terfokus pada fisik yang mencapai 80 persen dan sisanya teknik. Evaluasi dilakukan setiap tiga bulan sekali karena tetap ada promosi dan degradasi,” kata Hari Susanto, salah satu pelatih tenis kursi roda.
Meski memberlakukan promosi dan degradasi, sembilan atlet tersebut tetap mendapat prioritas.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar