Olimpiade Musim Dingin 2018 digelar di Pyeongchang, Korea Selatan, 9-25 Februari 2018. Sebanyak 92 negara berpartisipasi di ajang yang menggelar tujuh cabang ini.
Sebanyak 102 nomor pertandingan digelar di Olimpiade Musim Dingin ke-22 ini.
Bagi Rusia dan IOC (Komite Olimpiade Internasional), Pyeongchang 2018 dimulai dengan banyak kontroversi.
Pada awal Januari 2018, IOC melarang 43 atlet Rusia untuk tampil di Pyeongchang 2018 karena skandal doping di Olimpiade Musim Dingin empat tahun sebelumnya.
Namun, Pengadilan Arbitrasi Olahraga (CAS) menangguhkan 28 nama.
(Baca Juga: Hasil Valencia Vs Barcelona - Gol Debut Philippe Coutinho Bawa El Barca ke Final Copa Del Rey)
Selanjutnya, dari 28 nama itu, sebanyak 15 atlet berniat tampil di Olimpiade Musim Dingin 2018.
IOC pun menolak 15 atlet dan pelatih Rusia itu. Presiden IOC, Thomas Bach, menyatakan ketidakpuasan terhadap kebijakan CAS itu.
“Kami tidak menyangka dan tidak pernah mengharapkan CAS akan mengeluarkan keputusan itu,” ujar Thomas Bach seperti dikutip BOLA dari CNN.
Sebaliknya, IOC justru menuding adanya praktik suap di balik keputusan CAS.
“Peristiwa ini menunjukkan adanya kebutuhan mendesak untuk mereformasi struktur internal CAS,” katanya.
Kritik terhadap keputusan CAS menjelang Olimpiade Musim Dingin 2018 tidak hanya muncul dari Thomas Bach.
Anggota IOC Inggris, Adam Pengilly, mengaku terkejut dan marah terhadap keputusan tersebut.
“Ini adalah hari yang sangat menyedihkan dan kelam untuk olahraga dunia. CAS telah mengizinkan penipu dan pencuri untuk memenangi Olimpiade,” tuturnya.
IOC hanya memperbolehkan 169 atlet Rusia tampil di Pyeongchang dengan menggunakan bendera Olimpiade yang memakai emblem Olympic Athlete from Russia (OAR).
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar