Suatu sore yang mendung pada 1988, Fictor Roring melongo melihat kemegahan Hall Basket Senayan di Jakarta.
Tekad bocah 16 tahun itu membara dan mengukuhkan niatnya untuk melakoni basket hingga hari tua.
Pada masa kini di Rabu (7/2/2018), Jakarta sama mendungnya.
Hujan rintik di sekitar Senayan membantu Ito, sapaan akrab Fictor, membangkitkan memori tentang pertemuan pertamanya dengan Hall Basket Senayan.
(Baca Juga: Kemacetan Jakarta Masih Menjadi Fokus Utama Jelang Asian Games 2018)
"Dulu, 30 tahun lalu, saya ke sini untuk mengikuti kejuaraan nasional. Hari itu pula pertama kali saya menginjak Jakarta. Karena saya dari kampung di Manado, saya pasti kaget melihat kemegahan lapangan ini," kata pelatih timnas basket untuk Asian Games 2018 itu kepada BOLA di Hall Basket Senayan.
Hall Basket baru saja rampung direnovasi. Lantai lapangan, kursi penonton, sampai papan skor masih kinclong belum terpakai.
Menurut Ketua Perbasi, Danny Kosasih, semua fasilitas baru itu merupakan kualitas wahid versi FIBA.
Ito mengaku takjub dengan pembangunan infrastruktur itu.
Namun, sejujurnya, kata dia, lapangan basket milik Malaysia dan Singapura jauh lebih bagus dari Hall Basket Senayan.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar