Para pepanah Indonesia sering membuat kejutan dengan meraih kemenangan ketika tak diunggulkan.
Prima Wisnu Wardhana, pepanah compound putra Indonesia, contohnya.
Pria berusia 22 tahun ini tak disangka meraih medali emas nomor compound perseorangan putra di SEA Games Malaysia 2017.
Kala itu, Prima mengaku merelakan seluruh waktunya demi tampil di SEA Games.
Kini, dia kembali masuk tim pelatnas menuju Asian Games 2018.
(Baca Juga: Wilda Sugandi: Antara Hijab, Kuliner, dan Harapan di Putaran II Proliga)
Namun, Prima tak akan diturunkan di test event panahan Asian Games 2018 di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 10-15 Februari 2018.
Bagaimana persiapan Prima sebenarnya? Berikut penuturan pria kelahiran Yogyakarta ini kepada BOLA, Jumat (2/2/2018).
Bagaimana persiapan Anda menjelang Asian Games 2018?
Persiapan dan tekad saya masih sama seperti menjelang SEA Games tahun lalu.
Jadi, saat ini saya tinggal menjawab evaluasi dari tim pelatih.
Apa evaluasi tim pelatih? Performa saya masih belum stabil.
Saya sering tidak fokus di babak awal. Mungkin masalah itu muncul karena saya sering coba-coba strategi.
Tiap pepanah pasti punya catatan sendiri-sendiri dan hal itu menjadi catatan besar dari tim pelatih untuk saya.
(Baca Juga: Cuma Marcus Fernaldi/Kevin Sanjaya yang Bisa Buat Sensasi Membanggakan Seperti Ini)
Anda mengalami cedera bahu dan dislokasi pergelangan tangan akhir tahun lalu. Bagaimana kondisi saat ini?
Cedera di pergelangan tangan saya masih lumayan terasa.
Cedera bahu juga masih sering kumat dan sekarang malah sedang sakit.
Mungkin pada Selasa (6/2/2018), saya akan bertanya ke tim dokter KONI.
Anda pernah menyatakan soal pemerintah yang belum juga memberikan peralatan panahan bahkan sejak persiapan menjelang SEA Games 2017. Apakah saat ini sudah ada solusinya?
Sampai sekarang peralatan panahan masih belum ada.
Saya pernah bertanya soal ini, jawabannya karena anggarannya masih beku, belum cair.
Hal itu tentu jadi masalah karena peralatan pribadi yang dipakai sejauh ini sudah mulai rusak.
Saya mesti mondar-mandir ke tukang servis.
(Baca juga: Jonas Folger Mundur, Inilah Susunan Pebalap MotoGP Musim 2018)
Apa pendapat soal keputusan pelatih yang tak menurunkan Anda di test event Asian Games 2018?
Memang ada beberapa atlet yang disimpan, mungkin itu strategi pelatih.
Saya percaya bahwa pelatih tahu yang terbaik.
Selain saya, ada empat pepanah lain yang tidak turun di test event.
Saya tak punya masalah karena kebetulan fisik saya pun masih kurang baik.
Anda akan turun di turnamen apa?
Tahun ini saya akan tampil di Asian Grand Prix Thailand, Maret 2018.
Selain itu, saya juga akan turun di Piala Dunia di China (April) dan Turki (Mei).
(Baca Juga: Legenda F1 Sebut Aturan Pelarangan Grid Girls sebagai Keputusan Bodoh)
Siapa pesaing terkuat di AG 2018?
Dalam hal perolehan poin, Korea dan India mungkin masih jadi yang terkuat.
Keduanya selalu bisa lolos kualifikasi di kejuaraan internasional apa pun.
Anda sudah berada di Senayan sejak pekan lalu. Bagaimana pendapat Anda soal venue baru ini?
Terakhir kali saya ke Senayan adalah 2015. Waktu itu saya sudah beradaptasi dan mulai suka dengan Senayan.
Tapi, saat ini, saya semakin sulit beradaptasi dengan venue baru karena sekarang tidak terlalu banyak rumah dan pohon sehingga membuat alur angin semakin kencang.
Bahkan, lebih kencang dari Surabaya. Karena itu, saya perlu waktu untuk beradaptasi lagi.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar