Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ini yang Dilakukan KONI Jabar untuk Antisipasi Pengurangan Jumlah Cabor pada PON 2020 di Papua

By Budi Kresnadi - Selasa, 6 Februari 2018 | 17:01 WIB
Wakil Ketua II KONI Jabar, Verdia Yosef (Kiri) bersama Sekretaris Umum KONI Jabar, Gianto Hartono saat konferensi pers di Gedung KONI Jabar, Rabu (31/1/2018).
BUDI KRESNADI/BOLASPORT.COM
Wakil Ketua II KONI Jabar, Verdia Yosef (Kiri) bersama Sekretaris Umum KONI Jabar, Gianto Hartono saat konferensi pers di Gedung KONI Jabar, Rabu (31/1/2018).

KONI Jawa Barat sudah mengantisipasi berkurangnya jumlah cabang olahraga dan nomor pertandingan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020 di Papua.

Dengan perubahan tersebut, juara umum PON 2016 ini berpotensi kehilangan 59 keping medali emas, bahkan terancam kehilangan gelar juara.

Tak mau kehilangan gelar juara umum pada PON 2020 Papua, KONI Jabar menyokong atlet potensialnya semaksimal mungkin.

(Baca Juga: Robert Rene Alberts Puji Proses Adaptasi Striker Timnas Piala AFF 2010)

"Sebagai antisipasi, Jabar harus menjaga potensi medali tersisa sekaligus mempersiapkan cabor-cabor lainnya yang juga punya potensi meraih emas," ujar Ketua Umum KONI Jabar, Ahmad Saefudin, seusai pertemuan Konsolidasi Jabar Kahiji di Hotel El Cavana, Kota Bandung, Sabtu (3/2/2018) malam.

Menurut Ahmad, setelah para pengurus provinsi cabang olah raga menentukan dan mengetahui apa yang harus dilakukan untuk mengantisipasi perubahan nomor di PON Papua.

Tahap selanjutnya yang akan dilakukan adalah bersama-sama menentukan fase sentralisasi atlet.

Tim beregu putra Jabar berpose dengan medali emas yang didapat setelah mengalahkan Jateng pada babak final beregu PON 2016 yang berlangsung di Sirkuit Bima, Cirebon, Jumat (23/9/2016).
CHRISTIAN ANJU SILABAN/JUARA.NET

Berbeda dengan sebelumnya, sentralisasi tidak akan lagi dilakukan di satu tempat,tapi di tempat-tempat sesuai dengan keunggulan cabor yang ada di daerah.

"Keterlibatan pengurus cabor dan KONI daerah bisa menjadi satu kesatuan supaya lebih solid dalam mempersiapkan atlet,” ujar Ahmad.

(Baca Juga: Begini Tanggapan Wapres Pasoepati Usai Ajang 8 Besar Piala Presiden di Stadion Manahan Solo)

Bahkan KONI Jabar siap memfasilitasi latihan atlet di luar negeri. Hal ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas agar tetap mampu menyumbangkan medali emas pada PON 2020 Papua.

"Kalau memang pengurus cabang olahraga sudah punya perhitungan matang soal potensi dan proyeksi atletnya sehingga menilai perlu berlatih di luar negeri untuk meningkatkan kualitas atlet, segera lakukan latihan di negara mana," tutur Ahmad.

Penyelenggaraan PON 2020 membutuhkan dana sekitar Rp 10-15 triliun.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : BolaSport.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X