KONI Jawa Barat sudah mengantisipasi berkurangnya jumlah cabang olahraga dan nomor pertandingan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020 di Papua.
Dengan perubahan tersebut, juara umum PON 2016 ini berpotensi kehilangan 59 keping medali emas, bahkan terancam kehilangan gelar juara.
Tak mau kehilangan gelar juara umum pada PON 2020 Papua, KONI Jabar menyokong atlet potensialnya semaksimal mungkin.
(Baca Juga: Robert Rene Alberts Puji Proses Adaptasi Striker Timnas Piala AFF 2010)
"Sebagai antisipasi, Jabar harus menjaga potensi medali tersisa sekaligus mempersiapkan cabor-cabor lainnya yang juga punya potensi meraih emas," ujar Ketua Umum KONI Jabar, Ahmad Saefudin, seusai pertemuan Konsolidasi Jabar Kahiji di Hotel El Cavana, Kota Bandung, Sabtu (3/2/2018) malam.
Menurut Ahmad, setelah para pengurus provinsi cabang olah raga menentukan dan mengetahui apa yang harus dilakukan untuk mengantisipasi perubahan nomor di PON Papua.
Tahap selanjutnya yang akan dilakukan adalah bersama-sama menentukan fase sentralisasi atlet.
Berbeda dengan sebelumnya, sentralisasi tidak akan lagi dilakukan di satu tempat,tapi di tempat-tempat sesuai dengan keunggulan cabor yang ada di daerah.
"Keterlibatan pengurus cabor dan KONI daerah bisa menjadi satu kesatuan supaya lebih solid dalam mempersiapkan atlet,” ujar Ahmad.
(Baca Juga: Begini Tanggapan Wapres Pasoepati Usai Ajang 8 Besar Piala Presiden di Stadion Manahan Solo)
Bahkan KONI Jabar siap memfasilitasi latihan atlet di luar negeri. Hal ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas agar tetap mampu menyumbangkan medali emas pada PON 2020 Papua.
"Kalau memang pengurus cabang olahraga sudah punya perhitungan matang soal potensi dan proyeksi atletnya sehingga menilai perlu berlatih di luar negeri untuk meningkatkan kualitas atlet, segera lakukan latihan di negara mana," tutur Ahmad.
Penyelenggaraan PON 2020 membutuhkan dana sekitar Rp 10-15 triliun.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar