Tim bulu tangkis Indonesia tampil di kualifikasi Piala Thomas-Uber 2018 yang diadakan di Alor Setar, Malaysia, 6-11 Februari.
Berdasarkan hasil undian, tim putra Indonesia bergabung di Grup D bersama Filipina, Maladewa, dan India.
Sementara itu, tim putri harus berjibaku dengan unggulan pertama China dan Singapura di Grup Z.
Tergabung dengan grup neraka, Fitriani dkk. seharusnya berkaca pada tim Piala Uber 1994 yang dipimpin oleh Susy Susanti.
(Baca juga: PB Djarum Kembali Gelar Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis)
Ketika itu, Indonesia yang diperkuat Susy, Mia Audina, Meiluawati, Finarsih/Lili Tampi, dan Eliza Nathanael/Zelin Resiana sukses tampil memukau.
Terbukti pada penyisihan di fase grup, Eliza dkk. menyapu bersih kemenangan saat melawan Swedia, Thailand, dan Denmark.
Penampilan superior pada saat kualifikasi berimbas pada semifinal melawan Korea Selatan.
Mereka mengempaskan Korea Selatan dengan skor telak 4-1.
Pada partai final, para srikandi dengan gagahnya memutus kedigdayaan China, yang pada saat itu berisikan pemain-pemain terbaiknya, seperti Zhang Ning, Han Jingna, serta pasangan Chen Ying/Wu Yuhong.
Memang kekuatan Indonesia kala itu berbeda dengan sekarang.
Walau berat, Susy Susanty, yang kini menjabat sebagai Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, mengatakan tim putri akan berusaha semaksimal mungkin untuk meraih hasil yang lebih baik dari pencapaiannya sebelumnya.
Baca juga: Kualifikasi Piala Thomas dan Uber 2018 Segera Dimulai, Ada Beberapa Slot yang Diperebutkan
Untuk meraih hasil tersebut, Susy berharap banyak pada sektor ganda putri, yaitu Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Ni Ketut Mahadewi Istarani/Anggia Shitta Awanda untuk mencuri poin.
“Pertimbangan dipilihnya pemain-pemain ini karena mereka diharapkan mampu menyumbangkan poin.
Saya berharap tim Uber Indonesia mendapatkan dua kemenangan dari sektor ganda dan minimal satu dari tunggal,” tutur Susy.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar