Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Fung Permadi Nilai Tunggal Putri Nasional Tidak Ada Sosok Panutan

By Nugyasa Laksamana - Selasa, 6 Februari 2018 | 16:13 WIB
asangan ganda campuran Indonesia, Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti,bepose dengan orangtua masing-masing dan Fung Permadi (Manajer PB Djarum) dalam acara pemberian bonus secara simbolis sebagai juara pada Kejuaraan Asia Junior 2017 di Jakarta, Selasa (15/8/2017).
BADMINTON INDONESIA
asangan ganda campuran Indonesia, Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti,bepose dengan orangtua masing-masing dan Fung Permadi (Manajer PB Djarum) dalam acara pemberian bonus secara simbolis sebagai juara pada Kejuaraan Asia Junior 2017 di Jakarta, Selasa (15/8/2017).

Manajer Tim PB Djarum Fung Permadi berpendapat bahwa penyebab kurang optimalnya pemain tunggal putri nasional karena tidak adanya sosok panutan atau ikon di sektor tersebut.

Hal itu diutarakan oleh Fung pada sesi konferensi pers Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2018, di Plaza Senayan, Jakarta, Selasa (6/2/2018).

"Sebenarnya kami sudah fokus di tunggal putri. Namun, masalahnya sekarang di sektor tersebut butuh ikon," kata Fung saat menjawab pertanyaan dari BolaSport.com

"Sekarang kan yang menonjol di sektor ganda. Akhirnya banyak yang eksodus dari tunggal ke ganda. Untuk tunggal putri, kita butuh ikon seperti Yuni Kartika atau Susy Susanti yang bisa menjadi panutan atlet muda," ucap Fung.

Sektor tunggal putri nasional memang menjadi sorotan karena beberapa tahun terakhir belum menunjukkan grafik prestasi yang mumpuni.

Saat ini, tidak ada pemain tunggal putri nasional yang menempati peringkat 25 besar dunia versi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).

(Baca juga: PB Djarum Kembali Gelar Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis)

Peringkat tertinggi yang bisa dicapai sektor tunggal putri nasional yakni posisi ke-28 atas nama Fitriani.

Untuk menggenjot prestasi tunggal putri, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin menyatakan bahwa pihaknya memberlakukan regulasi khusus untuk pemain tunggal.

Pemain tunggal yang mengikuti ajang Sirnas boleh bermain rangkap di tingkat taruna dan dewasa sehingga bisa menambah jam terbang.


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : BolaSport.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X