Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pacific Caesar, Sejak Awal Peduli pada Pembinaan

By Jumat, 2 Februari 2018 | 17:41 WIB
Pacific Caesar, saat menjamu tim DKI Jakarta di GOR Pacific, Surabaya, pada 1980-an.
DOK. TABLOID BOLA
Pacific Caesar, saat menjamu tim DKI Jakarta di GOR Pacific, Surabaya, pada 1980-an.

Pemilik klub basket Pacific Caesar, Bambang Susanto atau yang lebih akrab disapa Suk Fuk oleh kalangan basket Indonesia, lahir di Malang pada 1951.

Bambang Susanto mencintai basket sejak usia 12 tahun dan kerap berlatih bersama klub basket Nagasaki Malang.

Waktu usianya menginjak 17 tahun, ia pindah ke Surabaya dan membentuk Pacific Surabaya tepatnya pada 1968.

Sebelum Pacific lahir, Surabaya telah lebih dulu punya beberapa tim basket, seperti Ching Wu yang berdiri sejak 1929.

Selain Ching Wu, kala itu sudah ada Chun Lik She, yang juga merupakan tim besar asal Surabaya.

(Baca Juga: Atlet Polo Air ini Ingin Bawa Indonesia Melaju ke Babak Semifinal Asian Games 2018)

Kedua tim, baik Ching Wu atau Chun Lik She, sejak era Presiden Soeharto masing-masing berganti nama menjadi Mahameru dan CLS.

Belakangan, CLS menambah nama menjadi CLS Knights.

"Kalau melihat sejarah, tim kami adalah klub yang peduli pembinaan. Dari dulu, kami merekrut pemain bukan melihat dari postur tubuh dan kemampuannya bermain basket," kata Ady Hari Saputro, Manajer Pacific Caesar.

Pacific doyan merekrut pemain berlatar belakang kurang mampu, ingin berlatih basket, dan menempuh pendidikan setinggi-tingginya.

"Jadi, Pacific sudah sering menyekolahkan pebasket yang memperkuat tim ini," ujarnya.

Meski merupakan tim baru dibanding Mahameru dan CLS, kehadiran Pacific tak dapat dipandang sebelah mata.

Terutama waktu Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) pertama kali menggelar Kompetisi Bola Basket Utama (Kobatama) pada 1982.

Tak mudah menjadi bagian dari Kobatama.

(Baca Juga: Tak Diduga! Pebalap Malaysia Ini Jadi Kandidat Pebalap Yamaha Tech3 di MotoGP)

Tim-tim Jawa Timur misalnya, mesti mengadakan kompetisi internal untuk mengisi jatah yang hanya tersedia untuk tiga tim.

Hasilnya, Pacific Caesar bersama Golden Hand dan Halim Kediri adalah tiga tim terbaik Jawa Timur.

CLS dan Bimasakti Malang terpaksa merelakan kesempatan itu karena gagal di tahap penyisihan.

Dalam Kobatama, Pacific terlihat keteteran. Mereka baru menjadi tim kuat di medio 1995-1999 meski belum pernah berkesempatan mengangkat trofi.

Memasuki 2000, kondisi Pacific melemah dan tersingkir dari liga.

Baru pada Liga Basket Nasional (NBL) musim 2011-2012, mereka kembali ke panggung liga basket nasional hingga saat ini.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Dwi Widijatmiko
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X