Setelah vakum selama tujuh tahun, ajang balap sepeda bergengsi, Tour de Indonesia 2018 sukses menggelar etape pertamanya yang berjarak 124,7 km dari Candi Prambanan hingga Ngawi, Jawa Timur.
Terik sinar matahari menemani para pebalap dari start hingga finish yang bertempat di alun-alun Ngawi.
Pebalap asal tim Sapura Cycling berhasil menjadi yang tercepat setelah menyelesaikan etape pertama yang memiliki tipe trek lurus (sprint) dengan catatan waktu 2 jam 41 menit 04 detik.
"Hari yang bagus untuk saya, saya sejujurnya tak percaya dengan apa yang saya raih di Ngawi," ujar Dylan kepada JUARA.net saat ditemui di sela-sela penyerahan medali di Ngawi, Kamis (25/1/2018).
Tak hanya itu, pebalap kelahiran Swiss itu takjub dengan keindahan alam Indonesia. Ia terpukau dengan keramahan masyarakat yang ia lewati saat mengayuh sepedanya hingga finis.
(Baca juga: Indonesia Masters 2018 - Della Destiara/Rizki Amelia Tak Punya Persiapan Khusus Hadapi Chen Qingchen/Jia Yifan)
"Indonesia merupakan negara yang indah. Masyarakat disini ramah. Pada etape kedua, saya tak mau kehilangan poin dan ingin memaksimalkan balapan besok," ujar Dylan.
Sementara itu, pebalap tim nasional Indonesia, Projo Waseso, berhasil mencatatkan dirinya sebagai yang tercepat kedua dengan catatan waktu 2 jam 41 menit 08 detik.
Ia sukses mengalahkan pebalap asal KFC Cycling Team, Abdul Gani, yang berada di posisi ketiga (2 jam 41 menit 10 detik).
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | - |
Komentar