0 (25-10 25-7 25-13) pada putaran pertama Seri I Proliga 2018 di GOR UNY, Yogyakarta, Sabtu (20/1/2018).
Dalam duel yang tak seimbang itu, Bekasi BVN hanya memberi perlawanan pada set pertama dan ketiga.
Serangan BNI Taplus selalu menghasilkan poin, apalagi receive Bekasi BVN kurang baik, terutama saat menerima servis.
"Mereka lebih banyak melakukan kesalahan dan mati sendiri. Smes mereka juga lebih banyak ngawur. Secara tim, kami masih di atas mereka. Jadi, laga ini juga menjadi kesempatan bagi saya untuk mencoba pemain pelapis," kata pelatih BNI, Risco Herlambang.
"Saat pemain utama tidak bisa tampil, mereka yang menjadi pengganti sudah sepenuhnya siap," ujar Risco.
Tak sekadar dimainkan, pemain pelapis diharapkan Risco melakukan banyak smes.
"Saya memberi kesempatan kepada pemain lokal untuk melakukan smes. Kebetulan pemain asing mendapat penjagaan. Hanya, kami memang tidak banyak mendapat tekanan di pertandingan ini," ucapnya.
(Baca juga: Malaysia Masters 2018 - Fajar/Rian Belajar dari Pengalaman Sebelumnya Saat Hadapi Duo Mads)
Asisten pelatih bekasi BVN, Ian Hermansyah mengakui bahwa timnya bermain buruk. Menurut dia, faktor mental yang labil membuat permainan mereka tak stabil.
"Permainan kami mudah naik dan turun. Maklum kami diperkuat banyak pemain junior. Jadi, mental mereka belum stabil. Banyak kelemahan yang harus diperbaiki, terutama pada receive," kata Ian.
Pada putaran pertama di Yogyakarta, Bekasi BVN memang belum bisa menurunkan pemain asing. Keduanya baru tiba pada putaran kedua di Batam dan Gresik.
"Saya berharap kedatangan mereka bisa mengangkat tim. Dengan demikian, kami bisa mengejar ketinggalan," ujar Ian.
Selanjutnya, BNI akan menghadapi Jakarta Popsivo Polwan pada Minggu (21/1/2018).
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar