Dewi Fortuna tampaknya belum juga berpihak pada NSH Jakarta. Tim yang kini diasuh Wahyu Widayat Jati itu menelan kekalahan dari BSB Hangtuah dengan 76-66 pada pertandingan IBL 2018 Seri V Surabaya.
Wahyu mengakui kekuatan lawannya. Menurut dia, kelas para pemain Hangtuah berada di atas pemainnya.
"Mereka menang karena memang sudah seharusnya mereka menang. Tim kami belum bisa benar-benar bermain secara profesional," ujar Cacing, sapaan akrab Wahyu, Jumat (19/1/2018).
Sejak awal musim, Wahyu hanya diberi waktu beberapa pekan saja untuk mempersiapkan NSH Jakarta.
Tak hanya itu, ia mengaku tak diberi dana yang cukup untuk mengejar target NSH yakni bersaing di papan atas IBL.
"Seandainya tim ini berduit, paling saya hanya membawa 40 persen skuat saat ini saja. Sisanya saya akan belanja sesuai kebutuhan tim," tutur pelatih yang membawa CLS Knights Surabaya menjuarai IBL 2016 ini.
Sejauh ini, permainan NSH berpangku pada tua pemain asingnya yaitu Brachon Griffin dan Jason Carter.
(Baca juga: Tim Putri Jakarta Pertamina Energi Tumbangkan Elektrik PLN pada laga Perdana Proliga 2018)
Buktinya, pada pertandingan kontra Hangtuah, kedua pemain masin-masing tampil selama 27,58 menit dan 39,56 menit.
Keduanya tim masing-masing punya poin efektifitas 12 dan 22.
Griffin mengatakan, di tiap pertandingan sebenarnya NSH punya kesempatan untuk menang. Namun, pemain lokal yang kerap tak tampil konsisten membuat NSH selalu mengalah.
"Saya selalu bilang pada mereka (Pemain lokal) bahwa kami bermain selama 40 menit. Karena itu, berikan permainan terbaik selama 40 menit. Tapi, teman-teman belum sepenuhnya berubah," kata Griffin.
Dalam pertandingan versus Hangtuah, pemain lokal yang tampil paling baik adalah Muhammad Irman.
Dengan kesempatan bermain selama 19 menit, ia mendapatkan nilai efektifitas lima dengan menghasilkan delapan poin dan lima rebound.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar