Kompetisi Proliga 2018 kembali tidak digelar di Jakarta seperti tahun lalu. Musim ini, ada delapan kota yang menjadi tuan rumah.
Delapan kota tersebut adalah Yogyakarta, Batam, Gresik, Denpasar, Palembang, Bandung, dan Solo.
"Jakarta tidak kembali menjadi tuan rumah karena kondisi kesiapan venue di kawasan GBK masih 90 persen. Sementara itu, kami sudah melakukan persiapan Proliga sejak tiga bulan lalu," kata Direktur Proliga, Hanny Surkatty dalam konferensi pers di Sekretariat PP PBVSI, Jakarta, Rabu (10/1/2018).
"Karena belum ada kepastian, kami tidak mau ambil risiko menggunajan venue yang belum selesai direnovasi," ujar Hanny.
Jakarta biasanya menjadi tuan rumah pada putaran reguler di Hall Basket, Senayan dan Istora kebagian sebagai tempat final Proliga. Namun, sejak 2017 kawasan GBK direnovasi untuk persiapan venue Asian Games 2018.
"Karena itu, kami menggelar di daerah. Mungkin bisa digelar di Jakarta tahun depan, tetapi kami masih ragu. Kalau harga sewa di kompleks GBK naik berkali lipat, kami akan pikirkan lagi," ucap Hanny.
(Baca juga: Pergantian Pelatih Tak Ganggu Target Tim Putra Pertamina untuk Pertahankan Gelar pada Proliga 2018)
"Semoga GBK tidak komersial karena kawasan ini untuk olahraga. Kalau tidak, kami pikir-pikir lagi menggelar Proliga di Jakarta," ujar Hanny.
Selain itu, pada Proliga 2018 akan diberlakukan peraturan baru yakni setiap tim diperbolehkan menurunkan 14 pemain, termasuk dua libero.
Musim sebelumnya, setiap tim hanya mendaftarkan 12 pemain dengan satu atau dua libero.
Sementara itu, penggunaan pemain asing pada tahun ini sama seperti Proliga sebelumnya yakni setiap tim wajib menggunakan satu pemain dan maksimal dua pemain.
Adapun penggantian pemain lokal yang dilakukan menjelang putaran kedua maksimal dua pemain. Kalau tidak melakukan penggantian pemain asing, maka tim boleh mengganti tiga pemain lokal.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar