Tim Putih keluar sebagai pemenang laga IBL Pertalite All-Star 2018 yang berlangsung di BritAma Arena Mahaka Square, Kelapa Gading, Jakarta, Minggu (7/1/2018).
Dalam laga perang bintang itu, Tim Putih menang dengan skor 130-114 atas Tim Merah.
Pemain center asing yang membela Pelita Jaya Jakarta, C.J. Giles, tampil sebagai top scorer Tim Putih dengan 40 poin.
Giles juga terpilih sebagai Most Valuable Player (MVP) pada laga IBL Pertalite All-Star 2018.
Sementara itu, dari Tim Merah, pemain impor BSB Hangtuah, Nahshon George, mendulang poin terbanyak untuk timnya.
"Saya tidak menduga bakal meraih gelar MVP karena bagi saya pertandingan ini hanya untuk menghibur penonton," tutur Giles yang ditemui seusai laga.
"Laga ini berjalan sangat baik dan menyenangkan, apalagi banyak pemain asing yang jauh dari keluarga. Jadi, pertandingan ini memberi kami kesempatan untuk bersenang-senang," kata Giles lagi.
(Baca Juga : Nahshon George Juarai Kontes Slam Dunk IBL Pertalite All-Star 2018)
Tim Merah membuka keran poin mereka dengan aksi alley-oop Keenan Palmore setelah menerima umpan dari Arki Dikania Wisnu.
Tim Putih lalu menjawab dengan kombinasi aksi steal dan dunk dari David Seagers.
Setelah itu, deretan atraksi slam dunk dan alley-oop terus mengalir dari kedua tim sepanjang pertandingan.
Selain atraksi dunk dan alley-oop, hujan tembakan tiga angka juga menghiasi kuarter kesatu.
Xaverius Prawiro dari Tim Putih dan Nahshon George dari Tim Merah bergantian mencetak poin dari perimeter.
Namun, aksi alley-oop C.J. Giles yang dirancang Seagers-lah yang memastikan Tim Putih menutup kuarter kesatu dengan keunggulan 31-27.
(Baca Juga : Hari Ini, Skuat Pelatnas Indonesia Bertolak ke Thailand)
Memasuki kuarter kedua, tensi pertandingan memanas, terutama antara Wayne Bradford (Tim Putih) dan Nahshon George (Tim Merah).
Bahkan, pelanggaran yang dilakukan Bradford saat George melepas lay-up membuatnya berada dalam situasi foul trouble.
George kembali mencetak poin untuk Tim Merah setelah aksi power dunk satu tangannya menemui sasaran.
Namun, tambahan 2 poin itu hanya cukup untuk memangkas margin skor yang sempat mencapai 9 poin menjadi 4 poin.
Saat paruh pertama laga tuntas, Tim Putih masih unggul 61-57.
Selepas half-time, pertandingan kembali berjalan dalam tensi yang rendah.
Seperti pada kuarter pertama, kedua tim banyak melakukan aksi "nombok" nan menghibur penonton.
Bradford yang sejak kuarter kedua sudah foul trouble kembali diturunkan pelatih Tim Putih, Johannis Winar.
Wayne Bradford sebetulnya berpeluang menambah keunggulan Tim Putih atas Tim Merah sebanyak 10 poin.
Namun, dua kesempatan tembakan bebas yang didapatnya setelah dilanggar lawan gagal menemui sasaran.
Kuarter ketiga pun ditutup dengan skor 97-89 untuk Tim Putih.
Pada kuarter keempat, tak banyak perubahan yang terjadi di atas lapangan.
Tim Putih terus mendulang poin, sedangkan Tim Merah masih kesulitan untuk mengejar perolehan skor kubu lawan.
Pada akhir pertandingan, Tim Putih tampil sebagai pemenang dengan keunggulan 16 poin.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar