Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Indonesia dan Esensi Asian Para Games 2018

By Imadudin Adam - Jumat, 5 Januari 2018 | 06:09 WIB
Ketua National Paralympic Committee DKI Jakarta, Welly Ferdinandus (kedua dari kiri) dan Deputi 3 Games Support Inapgoc, Adiati Nurdin (tengah), berpose bersama atlet NPC, Dylan Abraham, Kusnanto, serta Maria Goreti Samiyati dalam acara sosialisasi Asian Para Games 2018 di Cilandak Town Square, Jakarta, pada 22 Desember 2017.
SEPTIAN TAMBUNAN/BOLASPORT.COM
Ketua National Paralympic Committee DKI Jakarta, Welly Ferdinandus (kedua dari kiri) dan Deputi 3 Games Support Inapgoc, Adiati Nurdin (tengah), berpose bersama atlet NPC, Dylan Abraham, Kusnanto, serta Maria Goreti Samiyati dalam acara sosialisasi Asian Para Games 2018 di Cilandak Town Square, Jakarta, pada 22 Desember 2017.

Sebanyak 3.000 atlet dan ofisial dari 43 negara diperkirakan bakal mengikuti Asian Para Games 2018 yang digelar di Jakarta, 8-16 Oktober mendatang.

Dilansir dari situs resmi Indonesian Asian Para Games Organizing Committe (Inapgoc), Asian Para Games 2018 bukan hanya soal kompetisi antar atlet-atlet difabel, melainkan juga sebagai ajang promosi mengenai kesetaraan dalam kehidupan bermasyarakat.

Tak hanya itu, Asian Para Games 2017 juga diharapkan bisa menjadi sumber inspirasi dan motivasi melalui aksi-aksi heroik para atlet penyandang disabilitas.

Tahun ini, Asian Para Games mengusung tema “The Inspiring Spirit and Energy of Asia”. Tema ini lahir berdasarkan empat nilai paralimpik yakni tekad kuat, keberanian, kesamaan, dan inspirasi.

(Baca Juga: Ini Harapan Jokowi untuk Indonesia di Asian Para Games 2018)

Tema ini diharapkan bisa merepresentasikan tekad dan kepercayaan diri para atlet difabel di kawasan Asian dalam menghadapi segala tantangan, baik fisik dan mental.

Tema Asian Para Games 2018 juga akan didukung oleh maskot berbentuk elang bondol bernama MoMo. Nama MoMo merupakan akronim dari "Motivation and Mobility".

Ditunjuknya Indonesia sebagai tuan rumah Asian Para Games 2018 diharapkan dapat meninggalkan warisan, baik fisik maupun non-fisik.

Dari sisi fisik, fasilitas olahraga yang memenuhi syarat aksesibilitas penyandang disabilitas diharapkan dapat memberikan kesempatan lebih luas bagi siapa pun dengan kondisi apa pun untuk berolahraga.

Dari sisi non-fisik, warisan yang ingin ditinggalkan dan dilestarikan adalah peningkatan kesadaran masyarakat akan keberadaan olahraga khusus penyandang disabilitas, pemahaman tentang isu-isu disabilitas secara umum.

(Baca Juga: Kalender Lengkap Event Olahraga Sepanjang Tahun 2018)

Indonesia adalah negara pertama di Asia Tenggara yang terpilih menyelenggarakan Asian Para Games. Kesempatan ini menjadi salah satu implementasi dari Undang-undang No. 8 Tahun 2016 mengenai Penyandang Disabilitas.

Melalui momen ini, Indonesia memiliki kesempatan untuk membuktikan diri demi mewujudkan kesamaan hak dan kesempatan bagi penyandang disabilitas menuju kehidupan yang sejahtera, mandiri, dan tanpa diskriminasi untuk hidup maju dan berkembang secara adil dan bermartabat.

Indonesia juga diharapkan menjadi salah satu negara di Asia yang ramah disabilitas.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Diya Farida Purnawangsuni
Sumber : BolaSport.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X