Tim Movistar Yamaha mengalami musim yang aneh ketika mampu tampil dominan di seri-seri awal, tapi kesulitan di hampir setengah musim berikutnya.
Dua kemenangan dan podium ganda secara beruntun di GP Qatar dan GP Argentina sempat membuat Yamaha terbang tinggi di atas kompetitornya.
Akan tetapi masalah mulai mendera saat kejuaraan memasuki seri keempat yang berlangsung di Sirkuit Jerez, Spanyol.
Teknisi dari kubu Maverick Vinales, Ramon Forcada meyakini kalau reaksi aneh motor M1 pada perubahan cuaca dan kondisi aspal menjadi penyebabnya.
Baca juga:
- Kaleidoskop 2017 - Selain Marquez, Ini Pebalap yang Naik Podium pada Balapan MotoGP 2017
- Chen Yufei Tembus Daftar 50 Pemain Tunggal Putri dengan Hadiah Terbanyak pada 2017
- Curhat Carolina Marin Tentang Sulitnya Menjadi Pemain Nomor 1 Dunia
"Motor yang menyulitkan kami di Jerez dan Montmelo adalah motor yang sama dengan yang kami gunakan untuk menang di Qatar, Argentina, dan Le Mans," kata Forcada dikutip JUARA.net dari Motorsport.
"Masalah terburuknya adalah kami tidak dapat menentukan masalah utamanya. Kami mencoba untuk memaksakan motor yang sama hingga balapan di Brno, tapi hasilnya tidak sama," ujar Forcada.
Mereka pun akhirnya menyerah dengan motor M1 tersebut dan memutuskan untuk mencoba sasis tahun lalu saat balapan penutup MotoGP di Valencia.
Yamaha dikabarkan akan menggunakan motor spesifikasi 2016 sebagai dasar pengembangan motor baru untuk kejuaraan berikutnya.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motorsport.com |
Komentar