Tunggal putra Denmark, Viktor Axelsen, angkat bicara mengenai aturan servis baru yang diberlakukan oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) untuk musim kompetisi 2018.
Pada aturan servis baru tersebut dijelaskan bahwa jarak shuttlecock berada di bawah 1,15 meter dari permukaan lapangan saat pertama kali dipukul oleh raket server.
Mengenai regulasi tersebut, Axelsen mengatakan itu adalah aturan yang konyol.
"Itu adalah aturan yang konyol. Perumpaannya seperti ini, Anda tidak perlu menurunkan keranjang basket hanya karena pemain jangkung memiliki waktu lebih mudah untuk dunking," kata Axelsen dikutip BolaSport.com dari The Hindu.
"Saya tahu mungkin ada beberapa masalah servis yang sering terjadi di ganda putra, tetapi saya rasa tidak akan mengubah keadaan," ujar pemain berusia 23 tahun itu.
Axelsen kemudian menambahkan bahwa aturan baru ini hanya akan menyulitkan para pemain bertubuh tinggi.
"Ini sama sekali tidak adil. Terlebih sangat menggelikan untuk mencobanya pertama kali pada turnamen All England Open 2018 yang merupakan turnamen paling bergengsi," ucap Axelsen.
Sebagai pebulu tangkis yang memiliki tinggi 1,94 meter, Axelsen telah menguji cobn aturan ini dan dia merasa sangat kesulitan.
Juara Dunia 2017 itu tidak membayangkan apa yang terjadi dengan pemain yang lebih tinggi dibanding dengannya seperti rekan satu negaranya, Vladimir Ivanov.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Thehindu.com |
Komentar