Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Viktor Axelsen Tidak Setuju dengan Aturan Servis Baru dari BWF

By Susi Lestari - Sabtu, 30 Desember 2017 | 21:54 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Denmark, Viktor Axelsen, melakukan selebrasi sebagai juara BWF Superseries Finals 2017 setelah mengalahkan Lee Chong Wei (Malaysia) pada final yang berlangsung di Hamdan Sports Complex, Dubai, Minggu (17/12/2017).
GIUSEPPE CACACE /AFP PHOTO
Pebulu tangkis tunggal putra Denmark, Viktor Axelsen, melakukan selebrasi sebagai juara BWF Superseries Finals 2017 setelah mengalahkan Lee Chong Wei (Malaysia) pada final yang berlangsung di Hamdan Sports Complex, Dubai, Minggu (17/12/2017).

Tunggal putra Denmark, Viktor Axelsen, angkat bicara mengenai aturan servis baru yang diberlakukan oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) untuk musim kompetisi 2018.

Pada aturan servis baru tersebut dijelaskan bahwa jarak shuttlecock berada di bawah 1,15 meter dari permukaan lapangan saat pertama kali dipukul oleh raket server.

Mengenai regulasi tersebut, Axelsen mengatakan itu adalah aturan yang konyol.

"Itu adalah aturan yang konyol. Perumpaannya seperti ini, Anda tidak perlu menurunkan keranjang basket hanya karena pemain jangkung memiliki waktu lebih mudah untuk dunking," kata Axelsen dikutip BolaSport.com dari The Hindu.

"Saya tahu mungkin ada beberapa masalah servis yang sering terjadi di ganda putra, tetapi saya rasa tidak akan mengubah keadaan," ujar pemain berusia 23 tahun itu.

Axelsen kemudian menambahkan bahwa aturan baru ini hanya akan menyulitkan para pemain bertubuh tinggi.

"Ini sama sekali tidak adil. Terlebih sangat menggelikan untuk mencobanya pertama kali pada turnamen All England Open 2018 yang merupakan turnamen paling bergengsi," ucap Axelsen.

Sebagai pebulu tangkis yang memiliki tinggi 1,94 meter, Axelsen telah menguji cobn aturan ini dan dia merasa sangat kesulitan.

Juara Dunia 2017 itu tidak membayangkan apa yang terjadi dengan pemain yang lebih tinggi dibanding dengannya seperti rekan satu negaranya, Vladimir Ivanov.

Terkait aturan ini, Axelsen mengajak semua pemain untuk bekerja sama dan dia siap menjadi koordinator.

"Bagi siapa pun pemain yang menolak aturan servis tersbeut, mari bergabung dengan saya dan menyampaikan pendapat ke BWF. Sudah menjadi tugas kami untuk berbicara," kata Axelsen menegaskan.

Peraturan ini akan dicoba kali pertama dalam turnamen superseries premier All England 2018 yang berlangsung pada Maret.

Selain itu, aturan tersebut akan diterapkan pada turnamen beregu seperti Piala Thomas dan Uber serta Kejuaraan Dunia 2018.

 

Ayo sambut Asian Para Games 2018 dengan penuh semangat! . #INA2018APG #RoadtoAsianParaGames2018

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : Thehindu.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X