Panitia pelaksana Asian Games 2018 (Inasgoc) melakukan rapat akhir tahun 2017 untuk mengevaluasi sejumlah pencapaian dalam pesta olahraga bangsa Asia yang akan berlangsung, 18 Agustus - 2 September mendatang.
Rapat tersebut dipimpin oleh Wakil Ketua Inasgoc Sjafrie Sjamsoeddin di Wisma Serbaguna, Senayan, Jakarta, Kamis (28/12/2017).
Evaluasi tersebut dilakukan untuk mengukur sejauh mana kinerja yang dilakukan tiga bidang, empat deputi, dan 31 departemen yang ada di Inasgoc.
"Pada 2017, banyak kegiatan penting dijalankan Inasgoc sebagai penyelenggara. Kegiatan ini meliputi hitung mundur (countdown) Asian Games di dua kota dan pelaksanaan test event lebih dari 30 cabang olahraga yang berjalan lancar," ucap Sjafrie.
"Test event di Palembang mayoritas digelar di competition venue sehingga kelayakan venue juga diuji coba. Kami juga menjalin kerja sama sponsor dengan BUMN dan beberapa perusahaan swasta," kata Sjafrie.
Untuk menggelar Asian Games 2018 Jakarta Palembang, Inasgoc membutuhkan Rp 5,5 triliun.
Pemerintah memberikan dukungan lewat APBN sebesar Rp 4,95 triliun sehingga kekurangan Rp 540 miliarr harus diperoleh dari sponsor.
Sejauh ini, prospek mendapatkan dana dari sponsor sangat positif karena enam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkemuka sudah menanda tangani komitmen sebagai sponsor utama Asian Games.
(Baca juga: Kaleidoskop 2017 - Prestasi Pebulu Tangkis Indonesia pada Turnamen Superseries Selama 2017)
Hal tersebut ditambah empat perusahaan asal China sebagai prestige dan support sponsor, dan sembilan perusahaan swasta yang menjalin kerja sama.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Inasgoc |
Komentar