Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jelang Asian Games 2018, Ini Hasil Evaluasi Inasgoc untuk 2017

By Delia Mustikasari - Jumat, 29 Desember 2017 | 21:51 WIB
Wakil Ketua Inasgoc Sjafrie Sjamsoeddin mengevaluasi sejumlah pencapaian yang dicapai panitia pelaksana dalam mempersiapkan Asian Games di Wisma Serbaguna, Senayan, Jakarta, Kamis (28/12/2017).
INASGOC
Wakil Ketua Inasgoc Sjafrie Sjamsoeddin mengevaluasi sejumlah pencapaian yang dicapai panitia pelaksana dalam mempersiapkan Asian Games di Wisma Serbaguna, Senayan, Jakarta, Kamis (28/12/2017).

Panitia pelaksana Asian Games 2018 (Inasgoc) melakukan rapat akhir tahun 2017 untuk mengevaluasi sejumlah pencapaian dalam pesta olahraga bangsa Asia yang akan berlangsung, 18 Agustus - 2 September mendatang.

Rapat tersebut dipimpin oleh Wakil Ketua Inasgoc Sjafrie Sjamsoeddin di Wisma Serbaguna, Senayan, Jakarta, Kamis (28/12/2017).

Evaluasi tersebut dilakukan untuk mengukur sejauh mana kinerja yang dilakukan tiga bidang, empat deputi, dan 31 departemen yang ada di Inasgoc.

"Pada 2017, banyak kegiatan penting dijalankan Inasgoc sebagai penyelenggara. Kegiatan ini meliputi hitung mundur (countdown) Asian Games di dua kota dan pelaksanaan test event lebih dari 30 cabang olahraga yang berjalan lancar," ucap Sjafrie.

"Test event di Palembang mayoritas digelar di competition venue sehingga kelayakan venue juga diuji coba. Kami juga menjalin kerja sama sponsor dengan BUMN dan beberapa perusahaan swasta," kata Sjafrie.

Untuk menggelar Asian Games 2018 Jakarta Palembang, Inasgoc membutuhkan Rp 5,5 triliun.

Pemerintah memberikan dukungan lewat APBN sebesar Rp 4,95 triliun sehingga kekurangan Rp 540 miliarr harus diperoleh dari sponsor.

Sejauh ini, prospek mendapatkan dana dari sponsor sangat positif karena enam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkemuka sudah menanda tangani komitmen sebagai sponsor utama Asian Games.

(Baca juga: Kaleidoskop 2017 - Prestasi Pebulu Tangkis Indonesia pada Turnamen Superseries Selama 2017)

Hal tersebut ditambah empat perusahaan asal China sebagai prestige dan support sponsor, dan sembilan perusahaan swasta yang menjalin kerja sama.

Rapat pimpinan itu dihadiri Sekjen Inasgoc Eris Herryanto, Wakil Asisten Keuangan Suwartomo, Koordinator Perencanaan dan Anggaran Tjuk Agus Minahasa, Koordinator Pengadaan Listyanto, dan Deputy I Harry Warganegara.

Selain itu, ada beberapa panitia yang mewakili deputi dan para koordinator dari berbagai departemen.

Dalam menggunakan uang negara, tingkat penyerapan yang dilakukan Inasgoc sangat tinggi.

Dari anggaran Rp 2 triliun pada 2017, alokasi terbesar digunakan untuk kegiatan atau belanja barang yang kebutuhan anggarannya tahun jamak (multiyears).

"Target penyerapan anggaran 2017 dengan alokasi Rp 2 triliun hingga 27 Desember mencapai 94 persen. Penyerapan tersebut dilakukan sejak Juni 2017,sehingga dilakukan akselerasi proses dalam penyerapannya," ucap Suwartomo.

Sejak pertengahan tahun lalu, dua deputi penting di Inasgoc yakni Deputi I Games Operation dan Deputi III Games Support mengerjakan kegiatan dalam skala besar dan menggunakan anggaran multiyears.

"Mulai dari persiapan broadcasting, opening and closing ceremony, pembelian peralatan timing and scoring, serta penyiapan dukungan IT&T menggunakan dana tersebut," tutur Tjuk Agus.

(Baca juga: Inasgoc Akan Gelar Rapat Koordinasi Ke-8 pada Januari 2018)

"Selain itu, biaya sewa venue, kegiatan akreditasi, pengadaan alat olahraga untuk pertandingan, serta penyelenggaraan 45 test event juga menyedot biaya yang tidak kecil. 2017 merupakan tahun penting dalam persiapan utama Asian Games," ucap Tjuk.

Dalam menjalankan penyerapan, Inasgoc tetap menjalankan prinsip akuntabilitas dan transparansi agar tidak terjadi penyalahgunaan yang bisa menimbulkan kerugian dalam penggunaan uang negara.

Dalam hal ini, Inasgoc mendapat pendampingan dan pengawasan dari BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan), tim Kejaksanaan Agung, dan LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah) yang memberikan asistensi prosedur pengadaan.

"Berkat pendampingan dan koordinasi pengawasan dengan BPKP, LKPP, dan tim Kejaksanaan Agung, kami bisa melakukan banyak kontrak pengadaan barang dan jasa yang memudahkan kinerja Inasgoc dalam menjalankan program kerja," tutur Sjafrie Samsoeddin.

"Meski padat dengan program kerja level tinggi di 2018, Inasgoc tetap membuka pintu atas kritik dan masukan dengan berencana membuka layanan aduan  melalui SMS ke 08117182018," kata Sjafrie.

Tahun depan, Inasgoc akan memusatkan kegiatan operasional dengan melakukan beragam simulasi manajemen kompetisi sekaligus mengecek kesiapan venue pertandingan dan wisma atlet yang menyebar di Jakarta dan Palembang.

Asian Games 2018 akan mempertandingkan 40 cabang olahraga dengan 67 disiplin dan 462 event.


Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : Inasgoc


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X