Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Menyerah Bukan Jawaban bagi Atlet Difabel Indonesia Ini

By Yakub Pryatama - Kamis, 28 Desember 2017 | 15:24 WIB
Atlet balap kursi roda dari National Paralympic Committee DKI Jakarta, Maria Goreti Samiyati, berpose dalam acara sosialisasi Asian Para Games 2018 di Cilandak Town Square, Jakarta, pada 22 Desember 2017.
SEPTIAN TAMBUNAN/BOLASPORT.COM
Atlet balap kursi roda dari National Paralympic Committee DKI Jakarta, Maria Goreti Samiyati, berpose dalam acara sosialisasi Asian Para Games 2018 di Cilandak Town Square, Jakarta, pada 22 Desember 2017.

Arah jarum jam sedang menunjukkan pukul 13.00 WIB. Ketika itu, matahari sedang terik-teriknya.

Segerombolan anak kecil bermain lepas dan bersenang-senang di sekitaran rel kereta api daerah Cengkareng, Jakarta.

Mungkin hari itu menjadi hari terbaik sekaligus yang tak akan terlupakan bagi Maria Goreti Samiyati. Tak dinyana, kaki kanan Maria harus terkena sambaran kereta saat melewat.

Padahal, saat itu ia telah menjauhi rel kereta. Sial bagi Maria karena terkena hentakan angin besar yang mengakibatkan dirinya terjatuh.

Kejadian yang terjadi pada 2004 itu, membuat salah satu kakinya harus di amputasi. Sejak saat itu, lika-liku kehidupan remaja Maria terus terpuruk, ia belum bisa beradaptasi dengan lingkungan terdekat. 

Bahkan Maria sempat kehilangan akal sehat karena sempat memiliki pemikiran tak percaya kepada Tuhan.

Dukungan orang tua dan kerabat tersekat terus mengalir untuk wanita yang berasal dari Cilacap itu. Akhirnya ia mencoba bangkit setelah mau bergabung dengan Yayasan Sinar Pelangi. Ia diberikan keterampilan kursus menjahit.

Baca juga:

"Saya masih belum bisa terbuka dengan orang-orang saat di Yayasan. Tapi, Yayasan inilah yang mengubah hidup saya," ucap Maria yang berusia 29 tahun itu.

Pada 2014, ia diajak untuk bergabung dengan National Paralympic Committe (NPC ). Disitulah perubahan hidup seorang Maria mulai terlihat. Pertemuannya dengan Welly Ferdinandus, Ketua NPC DKI, yang memperkenalkannya dengan olahraga balap kursi roda merubah segalanya.

"Menyerah tentu bukan pilihan saya. Saya beruntung bisa diperkenalkan dengan balapan kursi roda, karena saya memang senang olahraga," ucap Maria.

Kini, setelah berbagai hal dilalui, Maria harus menyongsong masa depan. Sudah ada ajang Asian Para Games 2018 di Jakarta, yang akan diikutinya.  

Sudah tak ada waktu untuk patah arang untuk Maria. Kepercayaan masyarakat Indonesia berada di pundaknya. Karena menyerah tentu bukan jawaban.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : Tabloid BOLA edisi 2.830


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X