Kritik serius kembali dilayangkan petenis asal Rusia, Maria Sharapova, kepada Federasi Tenis Internasional (International Tennis Federation/ITF).
Menurut Sharapova, ITF gagal melibatkan para pemain dalam pengambilan keputusan terkait kebijakan yang dibuat organisasi tertinggi olahraga tenis tersebut.
Sharapova melakukan comeback ke dunia yang membesarkan namanya pada April 2017, setelah menjalani masa hukuman selama 15 bulan karena terbukti menggunakan doping.
Setelah kembali aktif bermain, Sharapova menyakini bahwa para petenis tidak dilibatkan dalam setiap keputusan ITF, termasuk dalam hal perubahan regulasi pertandingan.
"Kepentingan tenis terus bertambah besar dan memang benar demikian. Akan tetapi, pemain tidak terlibat dalam percakapan terkait perubahan," kata Sharapova dikutip dari Express.
Baca juga:
- Conor McGregor Dapat Pesan yang Bikin Geram dari Tony Ferguson Menjelang Natal
- Merasa Banyak Dapat Sorotan, Jorge Lorenzo Anggap Dirinya seperti Cristiano Ronaldo
Petenis berusia 31 tahun itu lalu menceritakan bagaimana dia mengetahui perkembangan terbaru dari setiap perubahan yang terjadi pada cabang olahraga tenis.
"Saya belajar tentang banyak hal melalui internet atau media online," ucap Sharapova dengan nada satir.
Selama absen dari aktifitas di lapangan, petenis yang akrab disapa Masha itu kerap membuat catatan untuk menghabiskan waktu.
"Saya terkadang tidak merasa enak saat tidak bermain. Hal itu membuat saya terkadang menulis di buku harian saya," kata Sharapova.
"Meski begitu, selama masa penangguhan, menulis saja masih terasa sulit. Hingga kemudian banyak orang di sekitar saya yang mengatakan kepada saya bahwa selama masa percobaan saya tumbuh sebagai pribadi," ucap Sharapova lagi.
Seusai mengalami masa-masa sulit selama penangguhan, peraih lima gelar Grand Slam itu pun mengatakan jika dirinya lebih siap terhadap skenario apapun yang terjadi dalam hidupnya.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar