Lin Dan nyaris gagal tampil pada Liga Super Bulu Tangkis China 2017-2018 yang merupakan turnamen antar klub Negeri Tirai Bambu karena masalah sponsor.
Dalam turnamen bertajuk China Super League itu, Lin Dan yang memperkuat klub Qingdao Renzhou dilarang memasuki lapangan saat menjalani laga perdana melawan Huang Yuxiang (Zhejiang Jingti), Rabu (20/12/2017).
Saat itu, pemain berusia 34 tahun tersebut membawa tas raket bulu tangkis berlogo Yonex yang tidak diizinkan oleh sponsor utama liga yakni Li Ning.
Seperti dilansir Bolasport.com dari Badmintonplanet, setelah melakukan negosiasi, Lin Dan diizinkan bermain.
Namun, siaran langsung pertandingan skhirnya dinon-aktifkan.
Dalam laga tersebut, Qingdao menang 4-1 atas Zhejiang.
Namun, komite disiplin menjatuhkan denda kepada Qingdao sebesar 12.000 Yuan dan memberi peringatan kepada tim tersebut.
Bagi Lin Dan, ini bukan kali pertama dia bermasalah dengan sponsor pada liga super China.
Peraih dua medali emas Olimpiade ini pernah mengalami persoalan serupa pada 2015 karena konflik antara sponsor pribadinya (Yonex) dengan Victor yang saat itu menjadi sponsor utama liga.
Liga Super Bulutangkis China dikenal memiliki reputasi dalam pertukaran sponsor antara sponsor pribadi pemain dan sponsor resmi liga sejak musim pertama bergulir pada 2010.
Sebelumnya, beberapa pemain bintang bulu tangkis sempat dilarang tampil pada turnamen ini karena masalah sponsor pada 2014.
Mereka adalah pebulu tangkis tunggal putra Malaysia, Lee Chong Wei, pasangan ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (Indonesia), dan tunggal putri Ratchanok Intanon (Thailand).
Musim lalu, Lin Dan memperkuat , Guangzhou Yueye. Namun, gajinya sebesar 4 juta Yuan (sekitar Rp 7,8 miliar) tidak dibayar klub sehingga dia mengajukan gugatan dan akhirnya hijrah ke Qingdao musim ini.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Badmintonplanet.com |
Komentar