Triyatno menjadi penyelamat muka Indonesia pada Olimpiade London 2012. Hal ini terjadi karena dia menjadi peraih satu-satunya medali perak yang sekaligus menjadi torehan tertinggi kontingen Indonesia kala itu.
Triyatno meraih perak di kelas 69 kg putra dalam Olimpiade 2012.
Raihan ini membuat angkat besi menjadi satu-satunya cabang yang sukses mempersembahkan medali bagi Indonesia pada Olimpiade 2012.
Sukses Triyatno juga disempurnakan dengan Eko Yuli Irawan yang merebut medali perunggu di kelas 62 kg putra. Citra Febrianti juga akhirnya mendapatkan perak di kelas 53 kg putri.
Citra yang duduk di ranking keempat pada Olimpiade 2012 mendapatkan perak setelah peraih emas asal Kazakstan, Zulfiya Chinshanlo, dan peraih medali perak dari Moldova, Cristina Iovu, terbukti menggunakan doping.
Akibatnya, medali kedua lifter ini dicabut pada Oktober 2016. Hasilnya, Citra naik peringkat dan mendapatkan medali perak.
Kini, Triyatno yang juga peraih perunggu di kelas 62 kg putra pada Olimpiade Beijing 2008 ini sedang mempersiapkan diri menuju Asian Games 2018 yang akan digelar di Jakarta-Palembang, 18 Agustus-2 September 2018.
"Pelatnas angkat besi akan libur per Sabtu (23/12/2017) dan akan dimulai lagi pada 3 Januari," ucap Triyatno.
"Meski libur, saya tetap berlatih di rumah," ucap Triyatno yang merupakan peraih medali emas SEA Games 2007 di kelas 62 kg dan medali emas SEA Games 2009 dan 2011 di kelas 69 kg.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar