Dominasi China pada turnamen BWF Superseries Finals atau yang dulu dikenal dengan nama BWF Superseries Masters Finals memang tidak diragukan lagi. Sejak 2008, China sudah mengoleksi 17 gelar juara.
Jumlah itu lebih banyak tujuh gelar dibanding koleksi pemain-pemain Denmark. Namun begitu, ada satu nomor pertandingan yang hingga tahun ini belum berhasil diraih China.
Berdasarkan data yang diperoleh JUARA.net, China belum pernah merengkuh gelar juara dari nomor ganda putra. Padahal, pada nomor-nomor ganda lainnya yakni ganda putri dan ganda campuran, hegemoni China sangat kuat.
Baik skuat ganda putri maupun ganda campuran China sama-sama bisa meraih lima titel kampiun.
Baca juga:
- Bidik 5 Besar PON Papua, Ketut Suwandi Kembali Pimpin KONI Bali
- 5 Strategi Akomodasi Papua dalam Menampung Peserta PON 2020
China sebetulnya punya peluang untuk meraih gelar juara ganda putra pertama mereka pada BWF Superseries Finals 2017. Akan tetapi, pasangan Liu Cheng/Zhang Nan yang menjadi harapan gagal menuntaskan mimpi tersebut.
Duet Liu/Zhang kalah 16-21, 15-21 dari pasangan ganda putra nomor satu dunia asal Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Kekalahan Liu/Zhang ini memperpanjang daftar nama pemain ganda putra China yang gagal menjuarai BWF Superseries Finals. Sebelumnya, pasangan Chai Biao/Guo Zhendong dan Chai Biao/Hong Wei juga mencatat hasil sama.
Duet Chai/Guo gagal pada BWF Superseries Finals 2011, sementara pasangan Chai Biao/Hong Wei hanya bisa menjadi runner-up pada BWF Superseries Finals 2014 dan 2015.
Berbanding terbalik dengan China yang masih nirgelar pada nomor ganda putra, Indonesia justru sudah tiga kali menjadi yang terbaik.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar